Tata Cara Bersuci dari Haid dengan Mandi Wajib Sesuai Syariat Islam
Tata cara bersuci dari haid bisa dilakukan dengan melaksanakan mandi wajib. Sebelumnya bacalah niat mandi wajib di dalam hati secara lisan saat membasuh bagian tubuh untuk pertama kalinya.
Menurut Wahbah Az-Zuhaili melalui Fiqih Islam wa Adilatuhu mengatakan bahwa niat menjadi hal wajib yang tidak boleh terlewat dalam mengawali mandi junub.
Dijelaskan dalam Fiqih Niat susunan Umar Sulaiman, ulama mazhab Hanafi menjelaskan, bahwa wudhu dan mandi wajib yang dilakukan tanpa niat tetap sah. Namun mereka tidak akan memperoleh pahala dari wudhu dan mandi wajib tanpa membaca niat.
Tata Cara Bersuci dari Haid Melalui Mandi Wajib
Berikut tata cara mandi wajib setelah haid merujuk pada sumber yang sama yaitu buku Fiqih Islam wa Adilatuhu:
1. Membaca niat
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala,"
2. Membersihkan telapak tangan 3 kali.
3. Membersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat tersembunyi menggunakan tangan kiri.
4. Membersihkan kemaluan, cuci tangan menggunakan sabun lalu bilas sampai bersih.
5. Wudhu dengan sempurna seperti saat akan mengerjakan sholat, dimulai dengan membasuh tangan sampai kaki.
6. Memasukkan tangan ke dalam air lalu sela pangkal rambut menggunakan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Apabila sudah, guyur kepala menggunakan air sebanyak tiga kali, pastikan pangkal rambut terkena oleh air.
7. Bilas seluruh bagian tubuh menggunakan air. Dimulai dari sisi kanan lalu lanjutkan ke bagian sisi tubuh sebelah kiri.
8. Ketika menjalankan tata cara bersuci dari haid dengan mandi wajib, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi terkena air serta dibersihkan.
Tata Cara Bersuci Mengilangkan Hadas Besar dan Kecil
Tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar tentunya memiliki perbedaan. Hadas kecil bisa disucikan dengan cara berwudu atau tayamum. Sedangkan hadas besar bisa disucikan dengan mandi wajib. Berikut tata caranya:
1. Tata Cara Bersuci dari Hadas Kecil
Berwudhu
Thaharah berwudhu dari hadas kecil wajib diawali dengan membaca niat wudhu pada umumnya. Terutama saat akan mengerjakan salat, berikut niatnya:
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًاِللهِ تَعَالَى
Nawaitul wudhuu'a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku niat berwudu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah."
Selesai membaca niat, lanjutkan dengan melakukan enam perkara fardu wudhu yaitu sebagai berikut:
- Membaca niat
- Membasuh seluruh bagian muka
- Membasuh kedua tangan hingga siku-siku
- Mengusap sebagian rambut kepala
- Membasuh kedua belah kaki hingga mata kaki
- Tertib yaitu mendahulukan bagian mana yang harus didahulukan dan mengakhiri bagian mana yang harus diakhiri
Tayamum
Thaharah tayamum merupakan bagian dari cara bersuci jika dalam kondisi tidak ada air. Syaratnya menggunakan debu atau tanah yang tidak tercampur oleh benda lain sebagai alat bersuci. Berikut niatnya:
نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لاِسْتِبَاحَةِ الصَّلاَةِ فَرْضً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu tayammuma lisstibaahatish sholaati fardhol lillaahi taala.
Artinya: "Saya niat tayamum agar diperbolehkan melakukan fardu karena Allah."
Setelah membaca niat lanjutkan dengan meletakkan dua belah tangan ke atas debu. Misalnya debu pada tembok atau kaca lalu usapkan sebanyak dua kali hingga ke muka. Kemudian usap dua belah tangan hingga bagian siku-siku sebanyak dua kali dan pindahkan debu ke anggota tubuh yang diusap.
Maksud mengusap pada tayamum bukan seperti wudhu menggunakan air tapi cukup menyapukan saja dan bukan mengoles-oles seperti menggunakan air.
2. Tata Cara Bersuci dari Hadas Besar
Sementara itu, ada juga tata cara bersuci dari hadas besar yang dilakukan dengan mandi besar sebagai syarat mutlak bersuci. Caranya dengan mengalirkan air ke seluruh tubuh dari bagian atas kepala hingga ujung kaki, diawali dengan membaca niat. Berikut niatnya:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhal lilaahi ta'aala.
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardu karena Allah ta'ala."
Mengikuti mazhab syafi’i, saat pertama membaca niat harus dibarengi dengan menyiram seluruh bagian tubuh secara merata. Mulailah dari bagian tubuh sebelah kanan hingga kiri. Guyurlah seluruh anggota tubuh dari bagian terluar, tidak terkecuali sela-sela bagian rambut hingga bulu-bulunya harus memakai air mengalir.
Itulah tata cara bersuci dari haid, hadas besar dan hadas kecil yang bisa Anda jadikan sebagai referensi sesuai syariat islam. Agar seluruh anggota tubuh bisa kembali suci, khususnya saat akan beribadah.