10 Puisi Hari Ibu 2023 yang Menyentuh Hati
Setiap tanggal 22 Desember, Indonesia merayakan Hari Ibu. Hari istimewa ini sendiri telah dilaksanakan sejak 1959 oleh Presiden Soekarno.
Adapun tujuan dari perayaan ini yaitu untuk memperingati besarnya peran dan cinta kasih seorang ibu kepada anak dan keluarganya.
Pada Hari Ibu tahun ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengusung tema "Perempuan Berdaya, Indonesia Maju". Tema ini sendiri diusung sebagai panggilan untuk mengapresiasi kontribusi para perempuan Indonesia untuk kemajuan bangsa dalam berbagai aspek kehidupan.
Sebagai seorang anak, tidak ada salahnya Anda menjadikan hari tersebut sebagai momen untuk mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayang kepada ibu. Tidak melulu berupa hadiah, Anda bisa mengungkapkan perasaan tersebut melalui puisi yang menyentuh.
Selain memiliki kata-kata yang indah, puisi juga dapat melambangkan rasa syukur dan doa agar ibu selalu dinaungi kebaikan.
Berikut di bawah ini kumpulan puisi untuk menyambut Hari Ibu 2023 sebagai bentuk ungkapan perasaan cinta dan sayang kepada ibu.
Puisi Hari Ibu
Berikut ini 10 puisi dari berbagai sumber sebagai inspirasi bila ingin membuat karya sastra ini untuk menyambut Hari Ibu 2023.
1. Bundaku Sayang
Karya: Nadilla Syahkina
Engkau selalu ada untukku
Menemaniku dalam suka dan duka
Menemani hari-hari ceriaku,
Bunda,
Engkau selalu membimbingku
Mengajariku untuk berakhlak mulia
Dalam keseharianku
Bunda,
Engkau bagai malaikat bagiku
Engkau juga sahabat bagiku
Ketulusan yang ada dalam dirimu
Membuat aku bangga pada dirimu
Bunda,
Aku selalu menyayangimu
Jasamu tak akan pernah bisa terbalas olehku
Namun aku akan berusaha menjadi anak kebanggaanmu
2. Ibu
Karya: Lola Ridge
Cintamu seperti cahaya bulan
mengubah hal-hal kejam menjadi keindahan,
jadi jiwa-jiwa kecil yang masam
memantulkan satu sama lain secara miring
seperti di cermin retak ... melihat dalam semangat bercahaya dirimu
refleksi mereka sendiri,
berubah rupa seperti dalam aliran yang bersinar,
dan mencintaimu apa adanya.
Kamu kurang menjadi gambaran dalam pikiranku
daripada kilau
Aku melihatmu bersinar
pucat seperti cahaya bintang di dinding abu-abu ...
cepat berlalu dari ingatan sebagai pantulan angsa putih
berkilauan di air yang pecah.
3. Bait Sajak untuk Ibu
Karya: Kusnan
Tetes-tetes darah, keringat, dan air matamu
Cukup sudah menorehkan
Prasasti-prasasti indah di hidupku
Menggenapi di setiap celah ruang dan waktu
Gumam doa tulus nan sederhanamu
Jua, keriput di kening untuk menata asa
Demi anak-anakmu
Telah menjadi saksi
Pada hamparan permadani indah beranda surga
Akhirnya
Maafkan bila belum sempurna baktiku padamu
Saat renta usia menjemputmu... ibu, maafkan kami anak-anakmu
Selamat jalan ibu
Merengkuh jalan panjang menuju haribaan-Nya
Tuhan semesta jagad raya
Yakinlah suatu saat bersama takdir, nanti
Kita akan tersenyum bersama semerbak harum surga
Amin
4. Setetes Air Mata
Karya: Hanim Fatmawati Madiun
Setetes air mata seorang ibu
Gejolak hati yang seakan akan ingin menjerit
Air mata terus mengalir
Membasahi kedua pipinya
Yang sangat lembut
Di malam yang sunyi gelap gurita
Kedinginan yang berada di tubuhnya
Hati yang terluka terhanyut dalam kesedihan
Seorang ibu terus
Meneteskan air mata
Dan ia mulai bertanya
Kepada seorang anak
Ia mulai mengucapkan
Kata-kata dengan lisan
Mulutnya seakan akan ingin marah
Penderitaan yang dirasakan
Ia mulai berbaring
Dan meneteskan air mata
Apa yang ia rasakan
Dan mulai merenung dan diam
Tanpa kata-kata
5. Syair untuk Ibu
Ibu setiap rintikkan air matamu
Menyadarkan diriku atas perbuatanku
Pengorbanan yang telah kau berikan untukku
Selalu ku kenang sepanjang hidupku
Di bawah redupnya pelita malam
Ku rebahkan kepalaku di pangkuanmu
Aku merasakan hati yang penuh ketenangan