3 Dongeng Anak Pendek dan Manfaat Membacakannya untuk Anak
Dongeng anak pendek dapat orang tua bacakan untuk memperkuat ikatan dengan anak dan merangsang perkembangan anak. Bukan hanya sebagai sarana untuk membangun kedekatan, membacakan dongeng juga memiliki manfaat dalam meningkatkan literasi membaca, kemampuan visualisasi dan kemampuan berpikir kritis anak.
Selain itu, kegiatan ini dapat membantu anak memahami nilai-nilai budaya dan pesan moral sejak usia dini. Tidak perlu cerita yang panjang, orang tua dapat memulainya dengan membacakan dongeng anak pendek yang tetap mengandung pesan moral.
Rekomendasi Dongeng Anak Pendek
Salah satu keuntungan membacakan dongeng kepada anak ialah memperkenalkan kebiasaan membaca sejak usia dini. Berikut 3 rekomendasi dongeng anak pendek:
1. Dongeng Anak Gembala dan Serigala
Dongeng Anak Gembala dan Serigala menceritakan seorang anak gembala yang menjalani kehidupan di bawah layanan seorang saudagar kaya. Tugasnya ialah merawat dan menjaga seluruh kawanan domba milik majikannya. Selama menjalankan tugasnya, majikan anak tersebut selalu menasihatinya bahwa jika ada serigala mendekat, ia dapat berteriak meminta bantuan dari orang-orang desa setempat.
Kehidupan sehari-hari yang hanya dihabiskan dengan menggembalakan domba di tepi hutan membuat anak tersebut merasa bosan. Hingga pada suatu saat, timbul ide untuk melakukan tindakan yang tidak terduga.
Sang anak tiba-tiba berseru, "Tolong! Ada serigala di sini, tolong!" Mendengar teriakan tersebut, warga desa segera berbondong-bondong mendekat dengan niat menolong anak tersebut dari serangan serigala. Namun, begitu sampai di dekat sang anak, ternyata ia hanya bermain-main dan melakukannya karena rasa bosan.
Warga pun merasa kesal dan pulang dengan kecewa. Tidak hanya satu kali, beberapa hari kemudian, anak gembala kembali melakukan tindakan serupa dengan berteriak minta tolong. Sekali lagi, warga terkecoh dan merasa kesal karena sang anak hanya tertawa melihat kekesalan mereka.
Namun, suatu sore, datanglah segerombolan serigala dan menyerang kawanan domba yang sedang digembalakannya. Merasa terancam dan ketakutan, sang anak langsung berteriak meminta tolong. Sayangnya, kali ini tidak ada warga yang datang karena mereka sudah tidak percaya lagi.
Serigala berhasil memangsa banyak domba dan membawanya masuk ke dalam hutan. Kejadian tersebut membuat anak gembala menyesal dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya. Dari dongeng anak pendek ini, pesan moral yang dapat diambil ialah pentingnya kejujuran karena sekali berbohong, kepercayaan orang akan sulit untuk dipulihkan.
2. Dongeng Si Kancil dan Kura-kura
Dongeng anak pendek berikutnya ada Si Kancil dan Kura-kura. Dongeng Si Kancil dan Kura-kura ini tentu sudah familiar, di mana kisahnya menceritakan Si Kancil yang sombong dengan kecepatan larinya dan mengajak kura-kura untuk berlomba dengannya.
Dengan rendah hati dan penuh percaya diri, kura-kura menerima tantangan dari kancil. Pada pagi hari berikutnya, kancil dan kura-kura menuju hutan tempat perlombaan diadakan. Sesuai dengan prediksi Si Kancil, ia berhasil berlari dengan sangat cepat dan meninggalkan kura-kura yang tertinggal di belakang.
Namun, saat Si Kancil mendekati garis finish, ia memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon rindang, merasa yakin bahwa kura-kura masih membutuhkan waktu yang lama. Sayangnya, Si Kancil tertidur pulas dan tidak menyadari bahwa kura-kura sudah lebih dulu mencapai garis finish.
Dari dongeng anak pendek tersebut, pesan moral yang dapat diajarkan pada anak ialah pentingnya tetap rendah hati, seberapa hebat pun kemampuan seseorang. Selain itu, anak juga diajarkan untuk tidak meremehkan kemampuan orang lain dengan kelebihannya sendiri.
3. Dongeng Belalang dan Semut
Dongeng anak pendek lainnya yang menyampaikan nilai-nilai kehidupan ialah kisah tentang Belalang dan Semut. Cerita dimulai dengan belalang yang sedang santai dan bernyanyi di bawah pohon yang rindang. Dari jauh, belalang memperhatikan kawanan semut yang sedang bekerja keras mengumpulkan makanan untuk musim dingin.
Terkadang, belalang tertawa melihat usaha yang dilakukan para semut. Saat musim dingin tiba, belalang merasa lapar dan kedinginan karena tidak mempersiapkan kebutuhannya dari jauh-jauh hari.
Daerah yang biasanya penuh dengan makanan kini tidak dapat diakses karena cuaca dingin. Belalang kemudian menangis dan meratapi nasibnya. Melalui pengalaman ini, belalang menyadari bahwa usaha keras yang dilakukan oleh semut sebelumnya merupakan persiapan untuk masa sulit seperti sekarang.
Ia menyesali sikap sombongnya yang pernah menertawakan usaha semut. Dongeng tentang Belalang dan Semut mengajarkan anak-anak untuk tidak bersikap sombong dan meremehkan usaha orang lain. Pesannya ialah menjadi seseorang yang selalu berusaha untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Manfaat Membaca Dongeng Anak Pendek
Meskipun terlihat sederhana, membacakan buku cerita dan dongeng memiliki manfaat yang signifikan dan memberikan kesenangan kepada anak. Berikut manfaat membacakan dongeng anak pendek sebelum tidur:
1. Mempererat Hubungan Anak dan Orang Tua
Mengalokasikan waktu untuk membacakan dongeng sebelum tidur dapat menjadi salah satu cara efektif yang memberikan manfaat besar dalam menghabiskan waktu bersama anak. Lebih dari itu, kegiatan ini mampu memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak.
2. Memperbanyak Kosakata Anak
Berdasarkan informasi yang diambil dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menerapkan kebiasaan membacakan dongeng sebelum anak tidur memiliki manfaat signifikan dalam meningkatkan perbendaharaan kata anak. Kosakata yang terkandung dalam dongeng akan tertanam dalam ingatan anak.
3. Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Selain itu, membacakan dongeng sebelum tidur juga bermanfaat sebagai cara untuk melatih kemampuan berpikir anak. Saat mendengarkan sebuah dongeng, anak belajar untuk memahami dan menghafal setiap kata yang disampaikan.
4. Membantu Proses Bicara Anak
Membaca memiliki dampak positif dalam merangsang perkembangan otak anak. Saat orang tua membacakan dongeng, anak menerima informasi yang berharga. Orang tua dapat membacakan cerita dengan tempo yang lambat, pengucapan yang jelas dan memberikan jeda pada setiap bagian cerita.
Dongeng anak pendek tentang Belalang dan Semut memberikan pelajaran berharga kepada anak untuk tidak bersikap sombong dan meremehkan usaha orang lain. Kisah ini menggambarkan pentingnya persiapan dan kerja keras dalam menghadapi tantangan kehidupan.