Indonesia Belum Bebas Pandemi Corona, Jumlah Turis Asing Turun 89,12%
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia pada Juli 2020 mencapai 159,76 ribu orang, turun 89,12% dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu. Penyebabnya adalah masih adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) imbas pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang belum mereda.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan selain belum meredanya pandemi corona di Tanah Air, penurunan jumlah wisatawan asing juga disebabkan oleh aturan pembatasan perjalan yang diterapkan sejumlah negara untuk meminimalisir risiko penyebaran Covid-19.
Kendati turun secara tahunan, BPS mencatat jumlah wisatawan asing pada Juli 2020 naik tipis 0,95% dibandingkan Juni 2020. Sementara secara kumulatif, jumlah kunjungan wisatawan asing mencapai 3,25 juta kunjungan atau turun 64,64% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 9,18 juta kunjungan.
"Nampaknya untuk pariwisata, kita butuh waktu yang agak lama untuk kembali pulih atau recovery ke posisi normal," kata Suhariyanto dalam konferensi virtual, Selasa (1/9).
Secara perinci, jumlah wisatawan asing pada Juli 2020 melalui pintu masuk udara tercatat sebanyak 4.040 kunjungan, turun 99,59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. BPS mencatat penurunan terjadi di seluruh pintu masuk udara, dengan penurunan terendah terjadi di Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara sebesar 93,81%
Diikuti oleh Bandara Soekarno-Hatta, Banten dengan tingkat penurunan sebesar 98,83% dan Bandara Kualanamu, Sumatera Utara yang turun sebesar 99,68%.
Sementara, seluruh bandara besar atau utama tercatat mengalami penurunan 100% seperti Bandara Ngurah Rai (Bali), Bandara Husain Sastranegara (Jawa Barat), Bandara Adi Sucipto (Yogyakarta), Bandara Minangkabau (Sumatera Barat) dan Bandara Sultan Kasim II (Riau).
Kemudian, Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Bandara Ahmad Yani (Jawa Tengah), Bandara Supandio (Kalimantan Barat), Bandara Hasanuddin (Sulawesi Selatan) dan Bandara Sultan Badarudin II (Sulawesi Selatan).
Adapun, jumlah wistawan asing yang masuk melalui laut tercatat sebanyak 48.859 kunjungan, turun 83,99% dibandingkan Juli 2019 yang sebanyak 311.429 kunjungan. BPS mencatat penurunan terjadi di seluruh pintu masuk laut, kecuali Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali yang mengalami kenaikan sebesar 138,46%.
Persentase penurunan paling kecil tercatat di Pelabuhan Batam, Kepulauan Riau sebesar 98,81%. Sedangkan Pelabuhan Tanjung Pinang dan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau mengalami penurunan 100%.
Sementara jumlah wisatawan asing yang masuk melalui jalur darat tercatat sebanyak 105.864 kunjungan, turun 41,47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 180.874 kunjungan. Persentase penurunan paling kecil terjadi di pintu masuk Entikong, Kalimantan Barat sebesar 98,49%, diikuti pintu masuk Aruk, Kalimantan Barat sebesar 99,72%.
Sedangkan pintu masuk Atambua, Nusa Tenggara Timur; pintu masuk Jayapura, Papua dan pintu masuk Nanga Badau, Kalimantan Barat mengalami penurunan sebesar 100%.
Dari sisi wilayah, penurunan terbesar kunjungan wisatawan asing berasal dari Timur Tengah yaitu sebesar 99,54%. Sementara persentase penurunan paling kecil terjadi pada wisatawan asing yang datang dari wilayah Asia Tenggara yaitu sebesar 81,15%.
Menurut kebangsaannya, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari Timor Leste sebanyak 85.000 kunjungan (53,38%), diikuti Malaysia 58.000 kunjungan (36,69%), Tiongkok 2.000 kunjungan (1,72%), Amerika Serikat 1.400 kunjungan (0,88%) dan Papua Nugini 1.300 kunjungan (0,81%).