IDI Minta Seluruh Tenaga Kesehatan Waspadai Gejala Hepatitis Akut

Image title
3 Mei 2022, 15:03
hepatitis akut
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/aww.
Ilustrasi, tenaga medis mempersiapkan fasilitas rumah sakit.

Menindaklanjuti surat edaran dari Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) serta edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai Hepatitis Akut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau seluruh tenaga kesehatan dan masyarakat agar tetap ketat menjalankan protokol kesehatan, terutama dimasa mudik lebaran.

Dalam keterangan resmi, Selasa (3/5), Ketua Umum PB IDI, dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT meminta seluruh tenaga kesehatan untuk mewaspadai setiap gejala hepatitis yang dilaporkan, baik pada anak dan dewasa.

Imbauan ini ia tujukan untuk seluruh organisasi profesi medis dibawah IDI, seluruh dokter dan tenaga medis yang bertugas di berbagai jenis fasilitas kesehatan tingkat pertama. Ini mencakup Puskesmas, Posyandu, klinik praktek mandiri, serta dokter praktek perorangan.

Sebelumnya, Kemenkes melalui melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).

Surat Edaran tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya.

Ini menyusul ditetapkannya Hepatitus Akut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Sejak dietetapkan sebagai KLB, jumlah laporan kasus Hepatitis Akut ini terus bertambah. WHO mencatat lebih dari 170 kasus terjadi pada 13 negara, termasuk Indonesia, serta di Inggris, Amerika Serikat (AS), Spanyol, Israel, Denmark, Irlandia, Belanda, Italia, Norwegia, Prancis, Rumania, dan Belgia.

Hepatitis Akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini memiliki gejala antara lain adanya perubahan warna urin (gelap) dan/atau feses (pucat), Kuning, Gatal, Nyeri sendi atau pegal-pegal. Kemudian, demam tinggi, mual, muntah, atau nyeri perut, lesu, dan atau hilang nafsu makan, Diare, serta kejang, dan ditandai dengan Serum Aspartate transaminase (AST)/SGOT atau Alanine transaminase (ALT)/SGPT lebih dari 500 U/L.

Sementara, dari pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. Namun, pada beberapa kasus ditemukan SARS-Cov-2 dan/atau Adenovirus. Oleh karena itu, pemeriksaan pathogen, baik secara biologis maupun kimiawi, perlu dilakukan lebih lanjut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...