Dorong Kemandirian Farmasi, Kemenperin Bangun Fasilitas Fitofarmaka

Image title
20 Agustus 2022, 08:45
farmasi, kesehatan, Kementerian Perindustrian, fitofarmaka
KATADATA
Ilustrasi, pembuatan obat di pabrik farmasi.

Pemerintah bertekad memacu transformasi industri farmasi di dalam negeri, dari bergantung pada bahan baku obat dan obat impor menjadi mandiri memperkuat resiliensi sektor industri kesehatan.

Hal ini didasari oleh kesulitan memberikan pelayanan farmasi bagi masyarakat di kala Pandemi Covid-19. Sementara itu, Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dapat dioptimalkan untuk mengembangkan industri farmasi dan alat kesehatan yang kuat.

Industri farmasi juga merupakan salah satu sektor prioritas pengembangan dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Salah satu upaya transformasi di sektor farmasi adalah pengembangan obat melalui pengolahan bahan-bahan baku alam atau dikenal dengan fitofarmaka.

"Seperti disampaikan Presiden pada Sidang Tahunan MPR 16 Agustus lalu, hilirisasi dan industrialisasi adalah kunci. Indonesia memiliki kekuatan dan kemampuan mengembangkan obat melalui pengolahan fitofarmaka dengan kekayaan biodiversitas yang mencapai lebih dari 2.800 spesies tanaman obat," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (20/8).

Untuk mendorong kemandirian industri farmasi dalam negeri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membangun fasilitas fitofarmaka di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Kimia, Farmasi, dan Kemasandi Jakarta.

Fasilitas yang dibangun melalui pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ini, diberi nama "House of Wellness". Tujuan pembangunan fasilitas ini, bertujuan untuk menjadi sarana penumbuhan industri ekstrak, obat herbal terstandar, dan khususnya fitofarmaka.

Menperin menjelaskan, keberadaan House of Wellness akan memberikan pelayanan kepada industri dalam mengembangkan produk fitofarmaka dan mewujudkan indonesia sebagai negara mandiri dalam industri kesehatan, baik dari sisi obat-obatan maupun alat kesehatan.

Fasilitas tersebut akan mengolah bahan baku alam menjadi simplisia, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka yang memenuhi standar Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).

Ia berharap, agar fasilitas ini dapat bermanfaat secara optimal sehingga mampu berkontribusi terhadap penguatan ketahanan kesehatan melalui peningkatan kemandirian obat nasional.

"Di samping itu, kami akan menjadikan BSPJI Kimia, Farmasi, dan Kemasan sebagai pusat kolaborasi seluruh stakeholder industri obat berbahan baku alam," ujar Menperin.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi menambahkan, pembangunan House of Wellness saat ini telah sampai di tahap struktur, dan akan segera memasuki tahapan pekerjaan selanjutnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...