Mengenal Hari PBB, Sejarah, dan Tujuan Peringatannya

Annisa Fianni Sisma
Oleh Annisa Fianni Sisma - Agung Jatmiko
24 Oktober 2023, 07:00
Hari PBB
Pexels
Ilustrasi, bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Telah hampir enam dekade Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berdiri, dan memainkan peran penting sebagai forum utama untuk negara-negara bekerja sama dalam menangani masalah-masalah global yang semakin kompleks. Keberadaan organisasi ini dirayakan setiap tahunnya pada 24 Oktober melalui peringatan Hari PBB atau United Nations Day.

Hari ini memperingati peringatan pembentukan PBB pada 1945 silam. Pada tanggal ini, UN Charter mulai berlaku secara resmi setelah disahkan oleh sejumlah besar negara anggota.

Tujuan peringatan Hari PBB, adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia tentang peran penting organisasi ini dalam mempromosikan perdamaian, keamanan, kerjasama internasional, hak asasi manusia, pengentasan kemiskinan, pembangunan berkelanjutan, dan banyak isu global lainnya.

Nah, bagaimana United Nations Day tercipta, serta apa saja signifikansi dari hari peringatan internasional ini? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini.

Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa
Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (Pexels)

Sejarah Peringatan Hari PBB

Telah disebutkan sebelumnya, bahwa United Nations Day atau Hari PBB diperingati sebagai perayaan lahirnya PBB, serta peringatan akan United Nations Charter yang mulai efektif berlaku pada 24 Oktober 1945 sekaligus menandai berdirinya organisasi ini.

Pendirian PBB sendiri merupakan respons terhadap pengalaman pahit Perang Dunia II, dan kegagalan organisasi sebelumnya, yakni Liga Bangsa-Bangsa (LBB) atau League of Nations. LBB yang dibentuk pada 1920 ternyata tidak mampu menjadi wadah atau forum negara-negara dunia yang efektif.

Selama pendiriannya, LBB tidak mampu membendung agresi militer Jepang di Manchuria (kini Cina) pada 1931, dan agresi Italia di Abyssinia (kini Ethiopia) pada 1935. Namun, kegagalan terbesar LBB adalah ketidakmampuannya mencegah pecahnya Perang Dunia II.

PBB sendiri tidak dirancang usai Perang Dunia II, melainkan telah disusun sebelumnya, seperti Deklarasi Atlantik yang dikeluarkan pada 1941 oleh Amerika Serikat (AS) dan Britania Raya, yang menetapkan prinsip-prinsip dasar yang akan membentuk dasar sistem pasca-perang yang lebih stabil dan damai.

Lalu, Konferensi Casablanca yang dilaksanakan pada Januari 1943 oleh AS dan Britania Raya. Konferensi ini menegaskan dukungan untuk pendirian badan internasional yang akan mempromosikan perdamaian dan keamanan global.

Dasar-dasar pendirian PBB kemudian disusun pada Agustus-Oktober 1944 melalui Konferensi Dumbarton Oaks yang diikuti oleh AS, Britania Raya, Cina, dan Uni Soviet (kini Rusia). Empat negara ini bekerja sama dalam merancang kerangka kerja organisasi baru yang akan menjadi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Konferensi PBB baru dilaksanakan pada April-Juni 1945 di San Francisco, AS. Dalam konferensi ini, delegasi dari 50 negara, termasuk para pemimpin dari negara-negara Sekutu, berkumpul untuk menandatangani United Nations Charter atau Piagam PBB. Piagam ini adalah konstitusi PBB, berisi struktur dan tujuan organisasi, yang ditandatangani pada 24 Juni 1945 dan mulai berlaku secara resmi pada 24 Oktober 1945 setelah disetujui oleh mayoritas negara anggota.

Piagam PBB terdiri dari 20 bab, mulai dari tujuan dan prinsip-prinsip dasar PBB, hingga ketentuan mengenai amandemen piagam ini. Semangat pendirian PBB sendiri tertuang dalam pembukaan (preamble), yang dikenal sebagai Deklarasi Piagam PBB. Adapun, berikut ini adalah teks dari Deklarasi Piagam PBB.

"Kami, bangsa-bangsa bersatu, bertekad

  • untuk menyelamatkan generasi penerus dari bencana perang, yang dua kali dalam hidup kita telah membawa kesedihan yang tak terhitung bagi umat manusia,
  • untuk memajukan nilai-nilai fundamental martabat manusia, persamaan hak asasi manusia dan hak dirinya sendiri,
  • untuk mengembangkan kerjasama internasional dalam menyelesaikan masalah-masalah internasional yang berkaitan dengan perdamaian dan keamanan internasional,
  • untuk mengambil langkah-langkah bersama yang efektif untuk mencegah ancaman terhadap perdamaian, menekan tindakan agresi, atau menekan serangan terhadap ketentraman dunia,
  • untuk mengatur penggunaan kekuatan bersenjata dan tindakan lain yang mungkin mengakibatkan bahaya bagi perdamaian dan keamanan internasional,
  • untuk mencapai kerjasama internasional dalam penyelesaian masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan, dan untuk mempromosikan dan memajukan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan dasar bagi semua orang.

Kami menyatakan dengan ini komitmen kami untuk memajukan tujuan-tujuan ini."

Deklarasi ini mencerminkan semangat pasca-Perang Dunia II untuk mencegah perang berikutnya, mempromosikan perdamaian, menghormati hak asasi manusia, dan mengembangkan kerjasama internasional.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...