Efek Penurunan GWM, Likuiditas BRI dan Bank Mandiri Makin Kuat

Image title
16 April 2020, 16:27
Ilustrasi, petugas mendorong troley yang mengangkut tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri. Penurunan GWM sebesar 200 bps oleh BI akan mampu meningkatkan likuiditas Bank Mandiri sebesar Rp 14 triliun dan untuk BRI sebesar Rp 17 triliun.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi, petugas mendorong troley yang mengangkut tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri. Penurunan GWM sebesar 200 bps oleh BI akan mampu meningkatkan likuiditas Bank Mandiri sebesar Rp 14 triliun dan untuk BRI sebesar Rp 17 triliun.

Perbankan menyambut positif kebijakan Bank Indonesia (BI), yang kembali menurunkan giro wajib minimum (GWM).

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, menyebut kebijakan penurunan GWM yang diberlakukan BI akan mampu menambah likuiditas BRI di sistem perbankan.

Advertisement

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengungkapkan, penurunan GWM sebesar 200 basis poin (bps) akan mampu meningkatkan likuiditas BRI sebesar Rp 17 triliun.

Sejatinya, kondisi likuiditas BRI masih tergolong kuat dengan rasio kredit terhadap pinjaman atau loan to deposit ratio (LDR) per Februari 2020 sebesar 89,25% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 956 triliun.

Meski likuiditas masih kuat, BRI menyatakan tetap aktif mencari sumber likuiditas lainnya untuk diversifikasi funding baik DPK dan Non DPK.

Untuk akses funding non DPK jangka pendek, BRI bisa memilih instrumen seperti repo dan pinjaman antar bank. Sementara, untuk jangka panjang opsi penerbitan obligasi dan pinjaman dapat menjadi pilihan, namun tetap dengan memperhatikan biaya yang efisien.

Senada dengan BRI, PT Bank Mandiri Tbk juga menilai kebijakan penurunan GWM akan berpengaruh positif terhadap likuiditas perusahaan. Corporate Secretary Bank Mandiri, Rully Setiawan mengatakan, penurunan GWM akan menambah likuiditas Bank Mandiri kurang lebih sebesar Rp 14 triliun.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement