Resepsi Pernikahan Normal Baru, Tak Ada Prasmanan dan Angpao Nontunai

Rizky Alika
4 Juni 2020, 10:30
resepsi pernikahan, normal baru, new normal, pandemi corona, pernikahan new normal
ANTARA FOTO/Moch Asim/aww.
Pasangan pengantin yang melaksanakan akad nikah saat Pandemi Corona. Pernikahan digelar di Kantor Urusan Agama (KUA) Tandes, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/5) dengan pengantin menggunakan atribut alat pelindung diri.

Pelaku industri pernikahan telah menyiapkan protokol resepsi pada masa kenormalan baru atau new normal dalam menghadapi pandemi covid-19. Protokol, antara lain mencakup anjuran bagi calon pengantin untuk melakukan cek kesehatan pra-nikah hingga meminta penyelenggara pernikahan menyediakan alat pembayaran nontunai untuk angpao. 

"Hendaknya kedua calon pengantin memerhatikan persiapan fisik, yaitu vital sign, status gizi, laboratorium rutin (darah, urin), pemeriksaan lain atas indikasi GD, IMS, HIV/AIDS, Malaria, Thalasemia, Hepatitis B, TORCH, sperma," demikian tertulis dalam protokol kesehatan resepsi pernikahan yang dibuat Gabungan Perkumpulan Penyelenggara Pernikahan Indonesia (GP3I) dan diterima Katadata.co.id, Kamis (4/6).

Dalam protokol tersebut, calon pengantin  dianjurkan untuk memerhatikan persiapan gizi, melakukan imunisasi tetanus, serta menjaga kesehatan jiwa dan harmonisasi. Sementara orang tua, saudara, keluarga, dan tamu undangan disarankan untuk menjaga imun tubuh serta mengkonsumsi vitamin.

Selain itu, calon pengantin juga diminta untuk menggunakan busana pernikahan dengan masker tradisional dan nasional.

(Baca: Pertamina Siapkan Protokol Normal Baru untuk Pelayanan di SPBU)

Adapun protokol bagi penyelenggara pernikahan atau wedding organizer, meliputi pelayanan, komunikasi, registasi, dan foto tanpa sentuhan. WO disarankan untuk mengarahkan acara tanpa kontak fisik langsung, melakukan jaga jarak, serta mengarahkan tamu untuk tidak bersamalan.

Registrasi tamu juga dilakukan secara online, menggunakan buku tamu digital dengan kode bar. Selain itu, angpao pernikahan juga dilakukan secara nontunai.

Jumlah tamu undangan  disarankan untuk dibatasi 50% dari kapasitas lokasi. Konsep acara yang dianjurkan berupa personal dan intim lantaran hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat serta tidak ada antrian salaman.

"Oleh karena itu, akan ada lebih banyak gimmick acara yang bisa dikreasikan untuk membuat suasana lebih akrab dan mudah dikenang," demikian tertulis.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...