Pertamina Masih Tangani Sisa Tumpahan Minyak di Perairan Karawang
Upaya penanganan ceceran minyak di perairan Karawang Jawa Barat hingga kini belum tuntas. Pertamina Hulu Energi ONWJ masih berupaya membersihkan sisa tumpahan dari emas hitam tersebut.
Manager Communications Relations & CID PHE ONWJ Hari Setyono mengatakan, terus berupaya membersihkan perairan Karawang. Salah satunya dengan menggelar movable oil boom sepanjang 600 meter serta mengoperasikan 4 unit skimmer.
Selain itu, terdapat tiga belas unit kapal pendukung dan 146 kapal nelayan yang dilibatkan ntuk melakukan pemantauan sisa tumpahan minyak di laut. Pihaknya juga secara paralel memeriksa ceceran minyak tersebut di laboratorium untuk memastikan karakteristiknya.
"Kapal nelayan ini merupakan buah dari kerja sama yang terjalin baik dengan nelayan di sekitar area operasi,” kata Hari dalam keterangan tertulis, Rabu (28/4).
PHE terus berkoordinasi dengan stakeholders terkait untuk memastikan keberlanjutan penyisiran sisa tumpahan minyak ini. Koordinasi terus dilakukan dengan KSOP dan Dishub Pulau Untung Jawa, Lurah Pulau Untung Jawa, Polsek, TNI, Forkopimda Kepulauan Seribu, Kementerian PUPR dan beberapa pihak lainnya.
"Hari ini kami akan koordinasi dengan HUBLA dan Bupati Kepulauan Seribu," kata dia.
Selain itu, pembersihan juga dilakukan di darat dan di perairan dangkal sekitar area Sungai Buntu, Cemara Jaya, Sedari, Dobolan, Pasir Putih, Pantai Bungin, Pulau Untung Jawa, Pulau Lancang, Pulau Rambut, dan Pulau Bokor.
Pertamina juga terus melakukan tes surveillance atau pemantauan dengan kapal security dan udara atau fly over di Pantai Edam, Pantai Anyer, dan FSRU Jawa Barat.
"Kami akan sigap dalam penanganan ceceran minyak ini dan terus menggandeng stakeholders terkait dalam pelaksanaannya," kata dia.
Pipa minyak Pertamina di laut Karawang mengalami kebocoran pada Rabu (21/4). Proses pembersihan yang memerlukan waktu membuat terjadi tumpahan minyak yang mengotori laut dan pantai di Karawang selama berhari-hari
Insiden tumpahan minyak oleh PHE ONWJ bukan pertama kali terjadi. Pada 2019 lalu, sumur YYA-1 pernah menjadi sumber kebocoran minyak di Blok ONWJ tersebut. Tumpahan minyak dari Blok ONWJ telah mencemari tiga provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten yang tersebar di tujuh kota dan kabupaten, yakni Karawang, Bekasi, Kepulauan Seribu, Kabupaten Serang, Kota Serang, Tangerang, dan Kota Cilegon.
Untuk menghentikan tumpahan minyak saar itu, Pertamina menutup sumur YYA-1 secara permanen dengan semen. BUMN ini juga membayarkan kompensasi kepada warga sekitar yang terdampak.
Pertamina memiliki enam unit kilang minyak di Indonesia. Kilang-kilang tersebut menghasilkan beberapa produk, mulai dari bensin hingga bahan bakar industri.