Eropa Akan Borong 1,8 Juta Dosis Vaksin Pfizer

Agustiyanti
9 Mei 2021, 14:35
vaksin pfizer, vaksin Covid-19, uni eropa
ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/hp/cf
Ilustrasi. Uni Eropa menyetujui kontrak untuk jaminan 900 juta dosis ditambah 900 juta dosis optional dengan Pfizer-BioNTech,

Uni Eropa memperkuat dukungannya untuk Pfizer-BioNTech dan teknologi vaksin Covid-19 yang baru pada Sabtu (8/5) dengan menyetujui perpanjangan kontrak besar-besaran untuk membeli vaksin dengan potensi mencapai 1,8 miliar dosis hingga 2023.

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pihaknya baru saja menyetujui kontrak untuk jaminan 900 juta dosis ditambah 900 juta dosis optional. Kontrak baru, yang mendapat dukungan dari negara-negara anggota Uni Eropa ini mensyaratkan tidak hanya produksi vaksin, tetapi juga memastikan bahwa semua komponen penting vaksin harus bersumber dari Eropa.

Komisi Eropa saat ini memiliki portofolio 2,3 miliar dosis dari setengah lusin perusahaan. "Kontrak lain dan teknologi vaksin lainnya akan menyusul," kata von der Leyen di akun Twitter-nya dikutip dari CNBC, Jumat (9/5).

Pengumuman hari Sabtu juga menggarisbawahi kepercayaan yang telah ditunjukkan UE terhadap teknologi yang digunakan untuk vaksin Pfizer-BioNTech, yang berbeda dari yang ada di balik vaksin Oxford-AstraZeneca.

Bahan aktif dalam suntikan Pfizer-BioNTech adalah messenger RNA, atau mRNA, yang berisi instruksi bagi sel manusia untuk membangun bagian virus corona tidak berbahaya yang disebut protein lonjakan. Sistem kekebalan manusia mengenali protein lonjakan sebagai benda asing, memungkinkannya untuk meningkatkan respons terhadap virus setelah infeksi.

Pfizer Amerika dan BioNTech Jerman telah mengatakan bahwa mereka akan memberi UE tambahan 50 juta dosis pada kuartal ke-2 tahun ini, menggantikan pengiriman AstraZeneca yang tersendat-sendat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...