Terdampak PPKM, Kesejahteraan Petani Turun pada Juli

Abdul Azis Said
2 Agustus 2021, 16:52
petani, kesejahteraan petani, nilai tukar petani, PPKM level 4
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Ilustrasi. Indeks yang diterima petani (IT) menunjukkan tingkat hasil produksi petani, pada Juli hanya naik 0,03%.

Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dan level 4 berdampak terhadap tingkat kesejahteraan petani yang mayoritas berada di pedesaan. Hal ini tercermin dari nilai tukar petani (NTP) pada Juli yang turun dari bulan sebelumnya ke level 103,48, tetapi masih mengindikasikan optimisme. 

"NTP pada bulan Juli 2021 sebesar 103,48, NTP ini turun 0,11% dibandingkan Juni 2021 dikarenakan kenaikan indeks yang diterima petani kenaikannya lebih kecil dibandingkan indeks yang dibayar petani." kata kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin, (2/8).

Advertisement

Indeks yang diterima petani (IT) menunjukkan tingkat hasil produksi petani, pada Juli hanya naik 0,03%. Sementara indeks yang dibayar petani (IB) menunjukkan biaya yang dikeluarkan petani untuk kebutuhan rumah tangga, pada bulan Juli nilai IB mengalami kenaikan 0,14%.

Margo menguraikan, sejumlah komoditas yang masih berhasil mendorong kenailan pada nilai IT, antara lain sapi potong, bawang merah, cabai rawit, karet, cabai merah, bawang daun, kol, kambing dan wortel. Sebaliknya beberapa komoditas yang menghambat kenaikan IT, antara lain penurunan pendapatan dari gabah, ayam ras pedaging, kelapa sawit, kentang dan telur ayam ras.

Sementara kenaikan signifikan pada nilai IB didorong oleh kanikan pengeluaran petani untuk pembelian cabai rawit, bawang merah, cabai merah, tomat sayur, ketimun, kacang panjang, rokok kretek filter, ikan tongkol, sawi hijau dan rokok kretek. Beberapa dari komoditas tersebut mengalami inflasi tertinggi sepanjang bulan Juli sebagaiman laporan BPS. Sementara beberapa komoditas yang menghambat kenaikan nilai IB antara lain daging ayam ras, telur ayam ras dan beras.

Berdasarkan sub-sektornya, dua dari lima sektor pertanian mengalami penurunan nilai NTP. NTP subsektor tanaman pangan pada bulan Juli turun 0,98% dari 97,27 bulan Juni menjadi 96,31. Penurunan terutama dari jenis tanaman jagung, ketela pohon dan talas.

Penurunan nilai NTP juga terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,13% dari 119,25 pada bulan Juni menjadi 119,10 bulan lalu. Penurunan pada subsektor ini didorong oleh penurunan pendapatan dari jenis perkebunan kelapa sawit, tebu, pinang, nila, kemiri dan kakao.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement