Ekonomi AS di Bawah Ekspektasi, Rupiah Menguat ke 14.454 per Dolar AS

Abdul Azis Said
30 Juli 2021, 10:13
rupiah, rupiah menguat, nilai tukar, aset berisiko, pertumbuhan ekonomi AS
Arief Kamaludin|KATADATA
Penguatan rupiah berpotensi tertahan di tengah kembali memburuknya sentimen pasar terhadap aset berisiko terutama di negara berkembang Asia.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,33% ke level Rp 14.435 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot pagi ini usai rilis pertumbuhan ekonomi AS yang berada di bawah ekspektasi. Ekonomi AS tumbuh 6,5% secara tahunan, di bawah ekspektasi analis yang mencapai 8,3% tetapi sudah berhasil kembali pulih dari pandemi. 

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah bergerak melemah ke level Rp 14.454 per dolar AS hingga pukul 10.00 WIB. Namun, posisi ini masih menguat dari penutupan kemarin di level Rp 14.483 per dolar AS.

Mata uang asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia menguat 0,17%, rupee India dan peso Filipina 0,13%, won Korea Selatan 0,04%, dan yuan Tiongkok 0,05%. Sementara Yen Jepang melemah 0,01%, dolar Hong Kong 0,03%, dolar Singapura 0,04%, dolar Taiwan 0,1%, dan bath Thailand 0,14%.

Namun, Analis pasar uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi bergerak melemah ke level Rp 14.510 per dolar AS, dengan potensi penguatan di level Rp 14.460 per dolar AS. Pelemahan terutama dipengaruhi memburuknya sentimen pasar terhadap aset berisiko khususnya di kawasan Asia.

"Aset berisiko terlihat tertekan pagi ini dengan penurunan indeks saham Asia dan indeks saham AS berjangka, selain itu nilai tukar emerging market pun terlihat melemah terhadap dolar AS." kata Ariston kepada Katadata.co.id, Jumat, (30/7).

Indeks saham Asia bergerak bervariasi, tetapi masih didominasi oleh pelemahan bursa saham utama. Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 1,28% ke level 27.426, Shanghai SE Composite juga melemah 0,4% ke level 3.398, Indeks Hang Seng Hong Kong 1,04% menjadi 26.042, indeks KOSPI Korea Selatan 0,93% menjadi 3.212, indeks FTSE Malaysia 0,51% menjadi 1.505, indeks Straits Times Singapura 0,31% menjadi 3.170.

Sementara penguatan terjadi pada indeks S&P BSE Sensex India 0,4% menjadi 52.653, diikuti indeks TAIEX Taiwan 0,14% menjadi 17.426, Indeks Thai Set 50 0,18% menjadi 919, HNX Indeks Vietnam 1,54% menjadi 310, serta indeks PSEi Filipina 0,06% menjadi 6.500.

Dari dalam negeri, kekhawatiran pasar terhadap kondisi penyebaran Covid-19 yang tak kunjung menunjukkan pemulihan juga berpotensi membuat rupiah makin keok. Lonjakan kasus berpeluang membuat perekonomian tumbuh makin lambat dan berefek terhadap kinerja rupiah.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...