PETANI: Berita Petani Indonesia Hari Ini - Kabar Tani Terbaru

Pemerintah memutuskan tarif cukai hasil tembakau tidak akan naik pada 2026, sebuah langkah yang mendapat dukungan luas sebagai perlindungan bagi jutaan buruh dan petani di industri rokok.

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) meminta menteri turun langsung mengatasi konflik agraria untuk meminimalisasi gesekan antara aparat dan petani.

Organisasi petani mendesak agar reforma agraria sejati segera dilaksanakan.

Petani di Jepang dan Korea Selatan menerapkan smart agriculture. Namun Profesor di UGM Lilik Sutiarso menilai Indonesia tidak bisa serta merta meniru kedua negara ini.

Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia memprediksi program penanaman kembali kebun tebu di dalam negeri tidak bisa menyerap tenaga kerja baru.

Danantara melalui PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) maupun PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sudah mulai menyerap gula dari petani sebesari 40 ribu ton.

Kemendag menyatakan ricuhnya demonstrasi pada 28-31 Agustus 2025 telah mengganggu proses distribusi pangan di dalam negeri.

Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia atau APTRI mendorong pemotongan kuota impor gula rafinasi pada tahun depan hingga menjadi 2,7 juta ton.

Merespons penutupan potensi produksi gula lokal, Budi Santoso tidak menutup kemungkinan akan merevisi Permendag No. 16/2025 yang memudahkan impor etanol dan menyebabkan anjloknya harga molases.

Petani Vietnam menghadapi penggusuran untuk proyek resort golf keluarga Trump senilai $1,5 miliar, mendapat kompensasi minim dan memicu kekhawatiran tentang masa depan.

APJI mempertanyakan ketahanan pangan nasional terkait pembebasan bea masuk jagung dari AS, yang menurut mereka akan merugikan dan menghentikan para petani jagung di Indonesia dari aktivitas menanam.

MIND ID dorong swasembada pangan dengan program nyata bagi petani lokal, mulai dari irigasi berbasis PLTS hingga budidaya organik yang tingkatkan produktivitas dan daya saing.

Kopi ini dikembangkan melalui teknologi Geothermal Dry House.

Prabowo menilai, masalah tengkulak yang menyebabkan petani sulit sejahtera terjadi sejak puluhan tahun silam.

Menteri Pertanian Andi Amran mengungkap kerugian Rp3,2 triliun akibat peredaran pupuk palsu yang mempengaruhi petani yang membeli dengan KUR.