Risiko Kematian Pasien Covid-19 dengan Komorbid Berpuluh Kali Lipat

Agustiyanti
7 September 2021, 09:32
komorbid, covid-19, risiko kematian pasien komorbid
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi. Orang dengan satu komorbid berisiko 6,5 kali lebih tinggi meninggal, sedangkan orang dengan dua komorbid memiliki risiko 15 kali lipat lebih tinggi.

Pasien dengan penyakit penyerta atau komorbid berisiko tinggi saat terinfeksi Covid-19. Analisis Kematian yang diriliş Satgas Covid-19 menunjukkan, pasien yang memiliki tiga atau lebih komorbid berisiko hingga 29 kali lipat lebih tinggi meninggal dunia saat terinfeksi dibandingkan yang tidak memiliki kondisi komorbid. 

Analisis ini dibuat berdasarkan studi yang dilakukan selama enam bulan pertama sesak kasus Covid-19 menyebar pertama kali di Indonesia pada Maret 2021. Orang dengan satu komorbid berisiko 6,5 kali lebih tinggi meninggal, sedangkan orang dengan dua komorbid memiliki risiko 15 kali lipat lebih tinggi. 

Jenis komorbid yang dimiliki pasien juga menciptakan risiko yang berbeda-beda. Pasien dengan komorbid penyakit ginjal memiliki risiko meninggal paling tinggi yakni 13,7 kali lipat dibandingkan pasien tanpa komorbid. Lalu disusul dengan  pasien komorbid jantung, diabetes mellitus, serta hipertensi dan penyakit imun seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.

Sementara itu, pasien kanker berisiko 5,9 kali lipat meningal dunia dibandingkan pasien tanpa komorbid, penyakit hati 4,8 kali lipat, penyakit paru obstruktif kronis 4 kali lipat, gangguan nafas lain 3,5 kali lipat, dan TBC 3 kali lipat. 

Bukan hanya komorbid, usia pasien juga mempengaruhi risiko meninggal dunia jika terinfeksi Covid-19. Pasien berusia 31-45 tahun berisiko 2,4 kali lipat, pasien berusia 46-59 tahun berisiko 8,5 kali lipat, dan pasien berusia 60 tabun berisiko 19,5 kali lipat.

Pemerintah juga mencatat angka kematian lebih tinggi pada pasien yang belum divaksinasi. Berdasarkan data klim perawatan rumah sakit Mei-Juli 2021 dan data vaksinasi KPCPEN, 15,5% pasien meninggal dunia karena Covid-19 belum divaksin. Angka ini jauh lebih tinggi dari pasien yang menerima satu dosis sebesar 9,8% dan dua dosis 4,1%. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...