Tembus 100 Juta Dosis, RI Masuk 6 Besar Negara Vaksinasi Tercepat
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut Indonesia saat ini masuk dalam jajaran enam negara dengan vaksinasi paling cepat di dunia. Hal ini berkat ketersediaan anggaran yang ditarik dari dana sisa APBN tahun lalu.
"Indonesia sudah memberikan suntikan vaksin lebih dari 106,3 juta suntikan vaksin hingga hari ini. Dengan demikian, Indonesia termasuk dalam enam negara tertinggi dalam vaksinasi," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-4 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2021-2022, Selasa (7/9).
Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah menyediakan anggaran Rp 57,75 triliun dalam belanja program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) tahun ini. Dia mengungkap sebagian dari anggaran tersebut diambil dari dari dana Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) APBN 2020 yang dimanfaatkan untuk tahun ini Rp 139,4 triliun.
"Dengan SiLPA ini Indonesia mampu mengamankan stok vaksin nasional yang sangat dibutuhkan pada saat menghadapi serangan varian Delta pada Juli ini," kata Sri Muyani.
Data Kementerian Kesehatan mencatat total terdapat 107.374.568 dosis vaksin yang disuntikan jumlah hingga Selasa (7/9) pukul 12.00 WIB. Jumlah tersebut sudah melampaui separuh dari sasaran vaksinasi yakni 208.265.720 suntikan. Data vaksinasi tersebut secara rinci mencakup, 68.208.588 suntikan untuk dosis pertama atau 32,75% dari target vaksinasi, sementara dosis kedua tercatat 39.165.980 suntikan atau 18,81% dari target.
Presiden Joko Widodo mengatakan, pemberian vaksin Covid-19 akan terus dipercepat agar pemerintah dapat segera mencapai target kekebalan komunitas 70% hingga akhir tahun. Dia mengatakan, Indonesia akan kedatangan 331,67 juta dosis vaksin hingga akhir tahun ini, meski beberapa di antaranya masih belum pasti.
"Kita akan dapat tambahan vaksin selama Agustus-Desember 2021 sebesar 331.675.000 dosis, dengan rincian 258.675 yang sudah fix, dan 73.000 yang unfix atau menunggu perkembangan lebih lanjut," kata Jokowi dalam Kongres ISEI XXI secara virtual, Selasa (31/8).
Beberapa jenis vaksin telah datang dalam sepekan terakhir. Pemerintah, antara lain menerima kedatangan 5 juta dosis vaksin Sinovac yang merupakan kedatangan tahap ke-50 pada Senin siang (6/9). Dengan demikian, total vaksin yang telah diamankan oleh pemerintah sudah mencapai 225,4 juta dosis.
Seiring dengan stok vaksin dalam negeri yang diklaim sudah aman, pemerintah juga tengah bersiap memberlakukan skema vaksinasi mandiri atau berbayar yang direncanakan mulai berlaku tahun depan. Vaksinasi berbayar ini mencakup vaksin booster atau suntikan dosis ketiga bagi masyarakat umum jika target vaksinasi 208,2 juta vaksinasi sudah tercapai akhir tahun ini.
Kendati demikian, pemerintah masih akan menyediakan akses vaksinasi gratis bagi warga yang termasuk Penerima Bantuan Iuran (PBI).