Keampuhan Vaksin Pfizer dan Moderna Melawan Omicorn Hanya 30%

Agustiyanti
14 Desember 2021, 09:58
varian omicron, covid-19, virus covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Soeren Stache/Pool /hp/cf
Studi menunjukkan bahwa suntikan boster meningkatkan perlindungan terhadap varian omicron.

 

Studi terbaru menunjukkan, efektivitas vaksin Covid-19 terhadap infeksi simtomatik dari varian Omicron  kemungkinan akan jauh lebih rendah daripada varian Covid-19 sebelumnya. Namun, vaksin kemungkinan besar masih menawarkan perlindungan substansial terhadap penyakit parah

Hal ini termuat berdasarkan analisis terbaru Billy Gardner dan Marm Kilpatrick dari University of California, Santa Cruz. Mereka mengembangkan model komputer yang menggabungkan data kemanjuran vaksin Covid-19 terhadap varian sebelumnya dan data awal pada vaksin Pfizer (PFE.N)/BioNTech melawan Omicron. 

Model mereka menunjukkan bahwa awal setelah dua dosis vaksin mRNA dari Pfizer/BioNTech atau Moderna (MRNA.O), kemanjuran terhadap infeksi simtomatik dari Omicron hanya sekitar 30%, turun dari sekitar 87% dibandingkan Delta. Mereka melaporkan pada hari Minggu (12/12) di medRxiv sebelum peer review. 

Perlindungan terhadap infeksi simtomatik pada dasarnya hilang untuk individu yang divaksinasi lebih dari empat bulan sebelumnya. “Booster mengembalikan perlindungan hingga sekitar 48% yang mirip dengan perlindungan individu dengan kekebalan yang berkurang terhadap varian Delta sebesar 43%" kata Kilpatrick.

Namun, menurut dia, salah satu yang terpenting adalah perlindungan terhadap penyakit parah jauh lebih tinggi. "Kami memperkirakan bahwa perlindungan terhadap penyakit parah adalah 86% untuk yang baru mendapat vaksinasi mRNA, 67% untuk kekebalan yang mulai berkurang, dan 91% setelah booster dosis ketiga," kata Kilpatrick. 

Ia juga menekankan bahwa belum ada perkiraan langsung efektivitas vaksin untuk penyakit parah dari negara mana pun, jadi perkiraan kami belum dapat dibandingkan dengan perkiraan langsung."

Di sisi lain, Vaksin Covid-19 dapat berkontribusi pada pengurangan efek jangka panjang Covi-19. Para peneliti menganalisis tanggapan survei dari 28.356 orang dewasa berusia 18 hingga 69 tahun dari seluruh Inggris yang sebelumnya menderita Covid-19, hampir seperempat di antaranya telah melaporkan gejala yang mengganggu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...