Sandiaga Prediksi Bali Kedatangan 30 Ribu Wisatawan saat Libur Nataru
Bali berpotensi kebanjiran wisatawan domestik menjelang libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru mendatang. Lonjakan kunjungan ke Bali diperkirakan mulai terjadi pekan ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memperkirakan jumlah wisatawan domestik yang mengunjungi Bali pada libur Natal dan Tahun Baru mencapai 30 ribu pe hari. "Ini yang perlu diantisipasi, dari udara mencapai 15-20 ribu dan dari darat kemungkinan 15 ribu," kata Sandiaga dalam Media Briefing secara virtual, Senin (20/12).
Ia mengatakan, Bali menjadi destinasi favorit menghabiskan libur Nataru karena tingkat vaksinasi di wilayah ini sudah cukup tinggi. Bali berada di urutan kedua daerah dengan tingkat vaksinasi paling cepat di Indonesia, di bawah DKI Jakarta.
Berdasarkan data 17 Desember, jumlah vaksinasi dosis pertama di Bali mencapai 101% dari target, sementara dosis kedua sudah mencapai 90% target. "Penerapan protokol kesehatan di sana juga semakin baik dengan integrasi dan kepatuhan penggunaan PeduliLindungi yang juga semakin bagus," kata Sandiaga.
Sandiaga memperkirakan, lonjakan kunjungan ke Bali kemungkinan berlanjut hingga tahun depan. Hal ini tercermin dari survei yang dilakukan Kemenparekraf yang menunjukkan bahwa 57% wisatawan mancanegara berminat untuk kembali ke Bali pada paruh pertama 2022.
"Jadi, inilah saat yang tepat untuk meyakinkan wisatawan mancanegara bahwa kita mampu mengendalikan Covid-19," kata Sandiaga.
Oleh karena itu, menurut dia, antisipasi terhadap potensi lonjakan kasus di akhir tahun nanti perlu terus dilakukan pemerintah. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mempersiapkan sejumlah langkah guna menghindari lonjakan kasus, terutama seiring masuknya varian Omicron.
Ia telah meminta Otoritas Bandara Ngurah Rai serta sejumlah pelabuhan penyebarang untuk meningkatkan pengawasan. Selain itu, ia juga memperingatkan bahwa antigen dan PeduliLindungi masih menjadi persyaratan wajib selama berlibur.
Sandiaga turut menghimbau masyarakat untuk berkegiatan selama Nataru dengan penuh tanggung jawab. Pemerintah tidak melarang untuk berwsiata selama tidak menciptakan kerumunan.
"Perayaan tahun baru yang melibatkan kerumuman seperti pesta kembang api dan sebagainya tidak diperkenanakan, tapi pariwisata dan ekonomi kreatif yang megacu pada prokes dan PeduliLindungi, serta terkoordinasi dengan Satgas Covid setempat tentunya diperbolehkan," kata Sandiaga.
Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan diperkirakan ada potensi 11 juta orang yang akan melakukan mobilitas atau perjalanan saat libur Nataru. Hal ini sejalan dengan langkah pemerintah membatalkan penerapan PPKM Level 3 yang semula akan dimulai pekan ini sampai awal tahun depan.
"Sementara, potensi pergerakan dari Jabodetabek sebanyak 2,3 juta orang." kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dalam konferensi pers, Jumat (10/12).
Jumlah potensi mobilitas tersebut naik dibandingkan survei Kemenhub pada 7-18 November yang menemukan 10 juta orang ingin berpergian saat Nataru.