Peta Jalan dan Strategi Besar Bappenas untuk Pulihkan Ekonomi Bali

Cahya Puteri Abdi Rabbi
3 Desember 2021, 13:44
Bali, bappenas, covid-19
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Petugas kepolisian menyemprotkan disinfektan di kawasan Legian, Badung, Bali, Jumat (7/5/2021). Penyemprotan disinfektan organik dengan cairan Eco-Enzyme tersebut dilakukan di sejumlah titik di kawasan wisata Legian dan Seminyak untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 sekaligus sebagai salah satu upaya persiapan pembukaan pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara.

Pandemi Covid-19 membuat ekonomi Bali terpuruk akibat berbagai pembatasan perjalanan yang dilakukan pemerintah. Bali yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai penopang ekonominya mengalami kontraksi hingga 9,31 %.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengungkapkan rencana pemulihan Bali akan dilakukan melalui Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali dan Master Plan Pengembangan Kawasan Pariwisata Ulapan. 

"Bali sebagai barometer Indonesia di mata dunia harus segera pulih dan bangkit. Serta harus bertransformasi menjadi Bali era baru," kata Suharso dalam Pekuncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali, Jumat (3/12).

Suharso mengatakan, transformasi ekonomi Bali dilakukan dengan menggunakan enam strategi besar. Hal itu bakal diselaraskan dengan nilai-nilai filosofi kearifan lokal Sat Kerthi. Adapun, strategi utama yang dilakukan, yakni mendorong produktivitas masyarakat Bali.

Tingkat produktivitas Pulau Dewata dinilai masih rendah akibat tingginya penyebaran TBC dan HIV, serta tingkat kematian bayi tinggi. Ditambah lagi, pendidikan tenaga kerja Bali mayoritas adalah Sekolah Menengah Pertama alias SMP ke bawah.

Suharso mengatakan, melalui strategi Bali pintar dan sehat, Pulau Dewata akan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang sehat, cerdas, berkarakter, kuat, inovatif dan memiliki kemampuan inovasi tinggi.

Suharso mengungkapkan tantangan yang dialami masyarakat Bali terkait dengan produktivitas, seperti minimnya penggunaan teknologi di sektor pertanian, terbatasnya keterkaitan rantai pasok komoditas dari hulu hingga hulur, terbatasnya keragaman subsektor industri, dan rendahnya kontribusi sektor industri terhadap ekspor.

"Maka, dengan strategi Bali produktif, Bali akan memiliki tenaga kerja setara pekerja kelas menengah, pertanian modern menuju Bali organik, industri hijau berorientasi ekspor, serta pariwisata berkualitas dan berkelanjutan," kata dia.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...