Pemerintah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Afganistan
Indonesia menyalurkan bantuan makanan dan nutrisi kepada warga Afganistan. Negara yang kini dikuasai Taliban ini tengah menghadapi krisis kemanusiaan.
"Dua pesawat Indonesia akan segera tiba di Afganistan, membawa bantuan makanan dan nutrisi bagi rakyat Afganistan, bekerja sama dengan badan PBB," kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam konferensi pers, Kamis (6/1).
Ia mengatakan, Indonesia akan melanjutkan fokus pada isu pendidikan dan pemberdayaan bagi perempuan untuk membantu Afghanistan pada tahun ini. Salah satunya akan dilakukan melalui pemberian beasiswa pendidikan.
Dalam Sidang Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Islamabad, Pakistan pada Desember 2021, Indonesia mendorong disusunnya roadmap (peta jalan) pemenuhan janji-janji Taliban. Indonesia merupakan salah satu inisiator Sidang Luar Biasa OKI tersebut.
“Atas dorongan Indonesia, sebuah roadmap pemenuhan komitmen Taliban telah dimasukkan dalam Resolusi pertemuan OKI tersebut,” kata dia.
Setelah mengambil alih Kabul bulan Agustus 2021 lalu, Taliban mengutarakan sejumlah janji perubahan, antara lain mencakup penghormatan terhadap hak-hak perempuan. Indonesia pun terus mendorong agar janji yang disampaikan pada 16 Agustus 2021 dapat dipenuhi.
Retno memastikan, posisi Indonesia selalu konsisten, yaitu ingin melihat Afghanistan yang damai, stabil, dan sejahtera. Indonesia juga akan mengirimkan 1.148 personel yang terdiri dari 950 personel satgas militer dan 198 personel satgas polisi, serta menyelenggarakan berbagai pelatihan dan program peningkatan kapasitas bagi personel Misi Pemeliharaan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN PKO), termasuk dalam skema UN Triangular Partnership Project (TPP).
"Saat ini, lebih dari 2.800 personel Indonesia bertugas di delapan misi perdamaian PBB," katanya.
Ia menjelaskan, Indonesia adalah negara penyumbang pasukan pemeliharaan perdamaian PBB terbesar ke-7 di dunia, naik dari peringkat ke-8 selama tiga tahun terakhir.
Presentase peacekeepers perempuan Indonesia, naik dari 5,9% pada tahun 2020, menjadi 6,7% pada tahun 2021. Indonesia juga aktif dalam penyusunan norma dan tata kelola Misi Perdamaian PBB.
"Indonesia menjadi salah satu Ketua Group of Friends on Safety and Security of UN Peacekeeping yang diluncurkan bulan April 2021. Ini adalah sebuah inisiatif untuk memastikan peningkatan keamanan dan keselamatan peacekeepers," ujar dia.