Ukraina Gunakan Crowdfunding untuk Mendanai Militer Menghadapi Rusia
Ukraina menggunakan crowdfunding untuk mengumpulkan uang bagi angkatan bersenjatanya demi menghadapi perang dengan Rusia. Bank Nasional Ukraina membuat rekening khusus sehingga orang-orang dari seluruh dunia dapat mengirim uang dalam mata uang utama ke tentara Ukraina.
Mengutip Bloomberg, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Kyiv, Come Back Alive mengatakan telah mengumpulkan 20,5 juta hryvnia (US$ 673 ribu) atau setara Rp 9,7 miliar dalam satu hari.
Sementara itu, lembaga nirlaba lainnya, Army SOS menerima sumbangan untuk melengkapi militer dengan teknologi baru seperti tablet.
Jumlah yang dikumpulkan sangat kecil dibandingkan dengan anggaran militer Ukraina yang mencapai US$3,9 miliar pada 2021. Anggota parlemen setuju untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan Ukraina sekitar US$870 juta awal pekan ini. Rusia menghabiskan lebih dari 10 kali lipat dari anggaran Ukraina untuk pertahanan.
Sekutu Barat mengatakan Kamis sore (24/20 bahwa mereka memperkirakan Kyiv akan jatuh ke tangan pasukan Rusia dalam hitungan jam. Permainan akhir Putin dipandang sebagai menyingkirkan pemerintah di Kyiv untuk memasang rezim boneka.
Organisasi nirlaba dan tentara sukarelawan telah menjadi pusat perjuangan Ukraina melawan Rusia sejak pencaplokan Krimea. Come Back Alive, yang dimulai pada 2014, memiliki yayasan amal yang sebelumnya membantu melengkapi pasukan Ukraina dengan kendaraan militer, sistem pengawasan, dan lainnya, menurut situs webnya. Pada 2019, mereka telah mengeluarkan sekitar US$ 5 juta untuk peralatan militer.