Saingi Tiongkok dan AS, Korsel Investasi Rp 2,7 T Juta Untuk Bangun 6G

Fahmi Ahmad Burhan
24 Juni 2021, 10:46
6G, korsel, jaringan 6G, korea selatan bangun 6G, korea selatan
SCMP/Youtube
Satelite 6G yang diluncurkan Tiongkok. Korea Selatan siap menggelontorkan investasi Rp 2,67 triliun untuk bersaing dengan Tiongkok membangun jaringan 6G.

Korea Selatan  meluncurkan rencana lima tahunan untuk pengembangan teknologi internet generasi keenam atau 6G. Dalam rencana tersebut, negeri ginseng itu akan menginvestasikan 220 miliar won atau setara Rp 2,7 triliun untuk bersaing dengan Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) dalam mengembangkan jaringan 6G.

Mengutip Gizmochina, dana investasi itu akan digunakan oleh Korea Selatan untuk meningkatkan  penelitian. Selain itu, dana investasi juga akan diberikan untuk proyek-proyek kerja sama pengembangan 6G dengan AS.

Berdasarkan rencana lima tahunan itu, Korea Selatan menargetkan dapat melakukan komersialisasi 6G pada 2028. Adapun teknologi 6G hanya dapat dikomersialkan ketika jaringan berkinerja tinggi di darat dan komunikasi satelit digabungkan.

Menteri sains dan teknologi informasi Korea Selatan Lim Hye-sook mengatakan bahwa jaringan seluler generasi berikutnya merupakan dasar dari inovasi digital. "Korea Selatan harus memainkan peran yang berani dan menantang bersama untuk memimpin pasar internasional di era generasi ke-6 berdasarkan pengalaman dan pengetahuan di bidang jaringan," katanya dikutip dari Gizmochina pada Rabu (23/6).

Selain pemerintah, perusahaan Korea Selatan juga gencar mengembangkan 6G. Samsung Electronics misalnya, menggandeng University of California, Santa Barbara (UCSB) untuk menguji coba jaringan 6G. Uji coba dilakukan menggunakan spektrum frekuensi 140 Gigahertz (GHz) atau masuk kategori Terahertz (Thz). Frekuensi THz mencakup sejumlah besar spektrum, dengan lebar pita puluhan GHz.   

Samsung menguji coba 6G menggunakan modul pemancar dan transmiter array bertahap 16 saluran. Perangkat itu digerakkan oleh complementary metal-oxide-semiconductor (CMOS) radio frequency integrated circuits (RFIC) dan unit pita dasar untuk memproses sinyal dengan bandwidth 2 GHz dan beamforming adaptif cepat. Pengujian dilakukan pada jarak 15 meter. 

Hasilnya, 6G menghasilkan kecepatan 6,2 Gigabita per detik (Gbps). Keterlambatan pengiriman data atau latensi 6G juga sepersepuluh dibandingkan 5G. Kecepatan yang tinggi dan latensi yang rendah ini memungkinkan pengguna menikmati layanan seperti extended reality (XR) dan hologram seluler dengan lebih baik.  

Korea Selatan merupakan salah satu negara yang terdepan dalam penerapan teknologi 5G. Opensignal mencatat rata-rata kecepatan unduhan 5G di Korea Selatan mencapai 354,4 Mbps. Angka itu menjadi yang tercepat di dunia, mengalahkan Uni Emirat Arab dengan 292,2 Mbps, Taiwan 272,2 Mbps, Arab Saudi 264,7 Mbps, Australia 250,5 Mbps, dan Kuwait 201,6 Mbps.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...