Hari Bumi, Literasi Energi Terbarukan di Indonesia Masih Rendah

Agustiyanti
22 April 2022, 11:28
PLTA, air, energi terbarukan
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Mayoritas masyarakat salah menduga asal sumber daya listrik yang mereka gunakan sehari-hari berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Pengetahuan masyarakat mengenai energi terbarukan masih rendah. Hasil survei Katadata Insight Center menunjukkan, mayoritas responden belum memahami arti energi terbarukan. Mayoritas masyarakat juga salah menduga asal sumber daya listrik yang mereka gunakan sehari-hari berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Berdasarkan Survei Persepsi Masyarakat Terhadap Energi Terbarukan dilakukan Katadata Insight Center secara online terhadap 4821 responden, hanya  38,6% yang mengaku pernah mendengar ihwal energi terbarukan dan memahami artinya. Sementara itu, 34,1% lainnya mengaku pernah mendengar tetapi kurang/tidak memahami artinya, sedangkan sisanya, tidak tahu sama sekali. 

Advertisement

Survei ini juga menemukan mayoritas responden mengaku mengetahui sumber energi listrik yang digunakan. Namun, pengetahuan yang mereka miliki tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Survei yang dilakukan pada 26 Februari – 6 Maret 2022 ini menunjukkan, paling banyak atau 50,3% responden menyangka listrik yang mereka gunakan bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Air. Padahal, berdasarkan data Direktorat Jendral Ketenagalistrikan,  pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) masih menjadi kontributor pembangkit terbesar dengan 36,98 GW atau 50% dari total pembangkitan listrik. Pembangkit listrik tenaga air, minihidro, dan mikrohidro (PLTA/M/MH) hanya menghasilkan 6,41 GW (9%). 

Manajer Riset Katadata Insight Center Vivi Zabkie mengatakan, hanya 20,8% responden yang menyebut pembangkit tenaga uap (yang menggunakan batubara) sebagai sumber listrik yang mereka gunakan, diikuti pembangkit tenaga diesel (14,4%) dan sebagainya.  

Survei ini menggali pengetahuan masyarakat tentang energi terbarukan serta transisi energi untuk menyambut Hari Bumi yang jatuh pada hari Kamis ini (22/04/22).  Survei online ini juga meminta pendapat masyarakat tentang upaya pemerintah dalam melakukan transisi energi.

Berdasarkan survei, pemerintah dinilai belum menempatkan isu ini sebagai prioritas. Adapun, hal yang dianggap menjadi tantangan pengembangan energi terbarukan bagi Indonesia adalah belum adanya teknologi pengembangan dan pemanfaatannya di Indonesia, serta masih minimnya pemahaman akan pentingnya energi terbarukan. 

Meski pengetahuan tentang energi terbarukan belum merata,  keinginan masyarakat untuk beralih ke energi terbarukan yang terekam oleh survei cukup baik. Peneliti Katadata Insight Center, Wayan Aristana mengatakan, umumnya publik memahami dan yakin bahwa sumber energi terbarukan baik bagi lingkungan dan dapat memenuhi kebutuhan. Mereka bahkan bersedia mengganti peralatan agar sesuai dengan penggunaan energi terbarukan. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement