RI Berpeluang Raup Ribuan Triliun dari Tren Keuangan Berkelanjutan

Abdul Azis Said
2 November 2022, 12:42
bank indonesia, investasi, keuangan berkelanjutan
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, antusiasme publik global terhadap instrumen keuangan berbasis ESG tetap kuat pada tahun ini sekalipun ada ancaman perlambatan ekonomi global.

Bank Indonesia mengatakan ekonomi domestik berpotensi memperoleh banyak keuntungan dari tren keuangan berkelanjutan saat ini. Indonesia dapat meraup potensi investasi ribuan triliun hingga menyerap jutaan tenaga kerja baru.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, antusiasme publik global terhadap instrumen keuangan berbasis ESG tetap kuat pada tahun ini sekalipun ada ancaman perlambatan ekonomi global. Minat terhadap instrumen keuangan berkelanjutan juga meningkat sehingga memberi peluang positif bagi Indonesia.

"Karena Indonesia memiliki banyak kegiatan dan proyek yang dapat menjadi underlying untuk kegiatan berkelanjutan ini," kata Destry dalam acara Mandiri Sustainability Forum 2022, Rabu (2/11).

Indonesia memiliki ribuan cadangan sumber daya yang bisa menghasilakan listrik hingga 24 gigawatt. Berbagai potensi tersebut baik yang bersumber dari tenaga bayu atau angin, panas bumi yang melimpah hingga aplikasi untuk panel surya.

Destry mengutip data dari Kemenko Maritim dan Investasi, potensi investasi di sektor infrastruktur hijau bisa mencapai US$ 600 miliar atau setara lebih dari Rp 9.000 triliun. Selain itu, Indonesia juga bisa mengembangkan industri kendaraan listrik dengan potensi nilai investasi hingga US$ 35 miliar atau lebih dari Rp 500 triliun dalam 5-10 tahun mendatang.

"Saya pikir ini sangat potensial bagi Indonesia. Kami juga menyadari bahwa saat ini sangat sulit untuk mendapatkan kendaraan listrik karena produksinya terbatas tetap permintaannya sangat tinggi," kata Destry.

Destry juga menyebutkan perhitungan Bappenas yang menunjukkan transisi menuju ekonomi hijau akan mendukung sektor ketenagakerjaan dan berpotensi menciptakan 1,8 juta pekerjaan pada 2030. "Ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat sampai generasi selanjutnya," kata Destry.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...