Rupiah Paling Perkasa di Asia Terdongkrak Kabar Perkembangan Vaksin RI
Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,72% ke level Rp 14.505 per dolar Amerika Serikatpada pasar spot pagi ini, Senin (27/7). Rupiah menjadi yang paling perkasa di Asia seiring perkembangan penelitian vaksin dalam negeri.
Mengutip Bloomberg, rupiah pun bergerak menguat ke level Rp 14.503 per dolar AS hingga pukul 09.30 WIB. Mayoritas mata uang Asia juga menguat terhadap dolar AS.
Yen Jepang naik 0,41%, dolar Singapura 0,13%, dolar Taiwan 0,27%, won Korea Selatan 0,41%, peso Filipina 0,22%, yuan Tiongkok 0,23%, ringgit Malaysia 0,16%, dan baht Thailand 0,17%.nSementara rupee India melemah 0,09% dan dolar Hong Kong tak bergerak signifikan.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pemerintah terus berupaya mendapatkan vaksin penawar corona dengan bertambahnya kasus pandemi. "Kandidat vaksin corona dari Tiongkok telah tiba di Indonesia dan sedang dalam uji klinis tahap ketiga oleh PT Bio Farma," kata Ibrahim, Senin (27/7).
Jika berjalan sesuai ekspektasi, Bio Farma akan memproduksi vaksin tersebut dengan kapasitas sebanyak 100 juta dosis per tahun. Bio Farma sebelumnya menargetkan bisa memproduksi 40 juta dosis vaksin virus corona per tahun mulai 2021. Hal ini akan terlaksana ketika uji klinis dan izin edar kandidat vaksin itu selesai.
Uji klinis kandidat vaksin virus corona itu diperkirakan rampung pada Januari 2021. Perusahaan juga sudah menyiapkan kapasitas produksi vaksin corona hingga 100 juta per tahun dan ditingkatkan menjadi 250 juta dosis per tahun.
Bio Farma bekerja sama dengan perusahaan asal Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd untuk memproduksi kandidat vaksin itu. Uji klinis kandidat vaksin corona buatan Bio Farma-Sinovac itu bersiap memasuki fase tiga.
Rencananya, pengujian dilakukan di Pusat Uji Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung. Vaksin akan diuji klinis kepada 1.620 sampel manusia pada fase ketiga. Relawan yang akan berpartisipasi berusia mulai dari 18 hingga 59 tahun.
Selain terkait vaksin, menurut Ibrahim, pemerintah akan terus menggelontorkan stimulus hingga akhir tahun ini untuk membantu daya beli masyarakat. "Sehingga perekonomian kembali berjalan dan aktivitas ekonomi pasca Covid-19 kembali stabil," ujarnya.
Di sisi lain, Bank Indonesia selaku otoritas moneter, menurut Ibrahim, juga menetapkan kebijakan untuk meningkatkan intervensi di pasar valas dan obligasi guna menjaga stabilitas rupiah. BI menerapkan triple intervention di pasar spot, domestic non-deliverable forwards, dan pembelian surat berharga negara di pasar sekunder.
Dalam perdagangan pagi ini, ia mengatakan rupiah memang dibuka menguat, tetapi dalam memasuki sesi siang rupiah akan kembali melemah di level Rp 14.650 per dolar AS.