Bantuan Presiden Rp 2,4 Juta per UMKM Cair Lewat BRI dan BNI
Pemerintah telah meluncurkan program bantuan presiden produktif untuk 1 juta pelaku usaha kecil dan mikro senilai Rp 2,4 triliun. Bantuan sebesar Rp 2,4 juta untuk setiap pelaku usaha kecil dan mikro disalurkan melalui PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, bantuan tersebut diberikan kepada pelaku usaha kecil dan mikro melalui transfer bank melalui dua bank BUMN. Perinciannya, BRI menyalurkan banpres produktif tersebut kepada 683.528 penerima manfaat dengan total penyaluran Rp 1,64 triliun. Sementara, BNI menyalurkan banpres produktif kepada 316.472 penerima manfaat.
"Total penyaluran Rp 760 miliar," kata Teten di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/8).
Teten menyebut jumlah penerima banpres produktif akan ditingkatkan secara bertahap. Pada akhir Agustus 2020, pemerintah menargetkan jumlah pelaku usaha mikro dan kecil yang menerima banpres produktif mencapai 4,5 juta.
Sementara, jumlah penerima banpres produktif ditargetkan mencapai 9,1 juta pada akhir September 2020. Setelahnya, pemerintah akan kembali menaikkan jumlah penerima banpres produktif mencapai 12 juta pelaku usaha kecil dan mikro.
Adapun data penerima banpres produktif tersebut akan dihimpun dari berbagai sumber, seperti Dinas Koperasi UKM di berbagai daerah, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Wakaf Mikro, Himbara, kementerian/lembaga. "Serta perusahaan pembiayaan pemerintah, dalam hal ini BUMN dan BLU," kata Teten.
Banpres ini diharapkan dapat mendongkrak kinerja para pelaku usaha kecil dan mikro. Hal tersebut pun dapat mendorong perekonomian nasional semakin kuat. Selain itu, bantuan ini juga diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan. "Dengan dibukanya rekening bagi pelaku usaha mikro yang selama ini belum terhubung dengan perbankan," kata dia.
Adapun Presiden Joko Widodo dalam kesempatan yang sama berpesan agar banpres produktif digunakan masyarakat untuk tambahan modal usaha. Jangan sampai banpres produktif dipakai untuk hal-hal tidak bermanfaat.
“Jangan dipakai untuk hal-hal yang konsumtif, tapi dipakai untuk hal-hal yang produktif,” kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini juga meminta para pelaku usaha kecil dan mikro bisa tetap menerapkan protokol kesehatan ketika menggelar lapak dagangannya. Para pelaku usaha kecil dan mikro juga wajib menggunakan masker dan menjaga jarak dengan para pembeli.
Para pelaku usaha kecil dan mikro juga diminta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. “Hindari kerumunan. Jangan sampai hadir di kerumunan-kerumunan dan keramaian,” katanya.