Tanda-tanda Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Optimisme Global

Agustiyanti
26 Maret 2021, 07:59
pertumbuhan ekonomi global, pemulihan ekonomi global
Leo Lintang/123rf
Ilustrasi. Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 4,5% hingga 5,3%.
  • OECD dan IMF lebih optimistis terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini. 
  • Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai target 5,3%.
  • Pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan ekonomi pada tahun ini.

    Ramalan baik datang dari berbagai lembaga internasional terkait pemulihan ekonomi global. Pemerintah pun optimistis mampu mencapai target pertumbuhan tahun ini meski meramal ekonomi masih terkontraksi pada kuartal pertama.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, antara lain dirilis Organisasi Ekonomi dan Pembangunan. OECD merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 4,2% pada proyeksi Januari lalu menjadi 5,6%.

Dalam outlook yang dirilis OECD pada bulan ini, prospek yang lebih baik didukung oleh peluncuran vaksin dan stimulus pemerintah AS. Namun, lembaga ini mengingatkan prospek pertumbuhan ekonomi akan sangat bervariasi antar negara dan sektor, serta bergantung pada progres vaksinasi.

OECD juga mengerek proyeksi ekonomi Indonesia tahun ini dari 4% menjadi 4,9% sejalan dengan meningkatnya perdagangan global.

Proyeksi percepatan pemulihan ekonomi global datang pula dari Dana Moneter Internasional. Mengutip Reuters, Wakil Direktur Pelaksana Geoffrey Okamoto mengatakan akan memperbarui proyeksinya pada April dari proyeksi sebelumnya pada Januari sebesar 5,5%.

Proyeksi terbaru, menurut dia, akan mencerminkan dampak stimulus tambahan AS. Tanda-tanda pemulihan ekonomi global lebih kuat.

Namun, menurut dia, akan terdapat perbedaan pemulihan ekonomi dinegara maju dan berkembang. IMF memproyeksikan pendapatan kumulatif per kapita di negara-negara berkembang di luar Tiongkok pada 2020 dan 2022 anjlok 22 persen lebih rendah daripada jika tidak terjadi pandemi.

"Prospek keseluruhan tetap sangat tidak pasti," kata Okamoto.

Ramalan lembaga-lembaga internasional terhadap perekonomian global yang pulih lebih cepat datang setelah ada kepastian terkait stimulus ekonomi tambahan AS senilai US$ 1,9 triliun. Lembaga Keuangan Global Goldman Sachs bahkan memperkirakan ekonomi AS tumbuh 7%, seperti pertumbuhan Tiongkok pada 2021. Ini akan menjadi laju tercepat perekonomian AS sejak 1984.

"Rasanya seperti berada di titik puncak untuk meninggalkan musim digin Covid yang gelap dan panjang," kata ekonom Goldman Sachs dalam risetnya, seperti dikutip dari CNN.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan lembaga internasional tengah berlomba-lomba merevisi ke atas proyeksi ekonomi global setelah tahun lalu berkali-kali merevisi ke bawah. Di dalam negeri, menurut dia, berbagai indikator ekonomi, seperti ekspor dan impor hingga konsumsi semen, baja, dan kendaraan niaga meningkat.

"Ini berarti ada geliat ekonomi. Berbagai indikator ini yang akan terus kita dorong sehingga momentum pemulihan akan terus terjadi pada kuartal kedua," ujar Sri Mulyani dalam Temu Stakeholder untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (25/3).

Namun, ia menekankan, upaya mengendalikan kasus Covid-19 masih terus menjadi tantangan meski kini vaksinasi mulai berjalan. Masyarakat harus tetap disiplin dalam memberlakukan protokol kesehatan agar kasus tetap terkendali dan pemerintah tak perlu mengambil tindakan gas dan rem. Hal ini menganggu perekonomian.

"Seperti di Eropa, mereka sudah buka perekonomian tetap terjadi gelombang ketiga sehingga harus pembatasan lagi. Di AS juga beberapa negara bagian seperti Florida terjadi lagi kenaikan kasus meski mereka luar biasa cepat dalam vaksinasi," katanya.

Untuk itu, menurut dia, penanganan Covid-19 masih menjadi strategi utama dalam mendorong pemulihan ekonomi tahun ini. Pemerintah pun dibantu Bank Indonesia dalam mendanai upaya tersebut.

Di sisi lain, menurut dia, pemerintah berupaya mengungkit ekonomi dengan memberikan berbagai stimulus, terutama untuk mendorong perekonomian. Salah satunya diberikan untuk mendorong sektor properti dan otomotif yang dinilai memiliki efek berganda.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...