Sri Mulyani Optimistis Subsidi Ongkir Rp 500 M Dongkrak Konsumsi

Agatha Olivia Victoria
9 April 2021, 19:44
subsidi ongkir, konsumsi rumah tangga, sri mulyani
Katadata
Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis berbagai insentif yang diberikan pemerintah akan mendongkrak konsumsi rumah tangga.

Pemerintah akan memberikan subsidi ongkos kirim sebesar Rp 500 miliar untuk Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang akan diselenggarakan saat Ramadan. Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap stimulus ini dapat mendongkrak konsumsi masyarakat. 

"Kami akan mendorong sisi konsumsi supaya permintaan mulai muncul," kata Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional - Temu Stakeholders, Jumat (9/4).

Harbolnas akan berlangsung pada H-10 dan H-5 Lebaran 2021. Selain stimulus tersebut, ia optimistis  konsumsi akan meningkat karena ada pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) untuk mobil dan rumah. Program Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Wisata Indonesia yang tengah dicanangkan pemerintah juga akan mendorong konsumsi masyarakat.

Sri Mulyani mengatakan, seluruh stimulus pemerintah didesain dengan sangat hati-hati dan teliti. Meski ingin mendorong ekonomi, pemerintah tak ingin kasus Covid-19 kembali meningkat. "Ini selalu dicari titik tengahnya," ujar dia.

Untuk mendongkrak konsumsi, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah juga telah meminta pengusaha untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawan THR perlu disalurkan lantaran pemerintah telah memberikan insentif kepada pihak swasta.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah menghitung perputaran dana di pasar bisa mencapai Rp 215 triliun jika THR dikucurkan. "Sudah waktunya pihak swasta memberikan THR," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai menghadiri Rapat Sidang Kabinet dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/4).

Saat ini, menurut Airlangga, kebijakan insentif pemerintah telah membuahkan hasil. Penjualan mobil naik 143% pada Maret berkat kebijakan PPnBM 0%. "PPN properti ditanggung pemerintah juga mengakibatkan kenaikan penjualan pada Maret, khususnya untuk rumah masyarakat berpenghasilan rendah," ujar dia.

Pemerintah juga telah memberikan stimulus bagi pengusaha hotel, kafe, dan restoran dengan memberikan penjaminan kredit untuk usaha untuk nilai penjaminan Rp 5 miliar sampai 1 triliun. Masa tenggang (grace period) kredit tersebut selama 3 tahun.

Insentif Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk kafe dan restoran dengan subsidi bunga 3% juga diperpanjang hingga 2021. "Pemerintah siapkan subsidi bunga sebesar Rp 8,15 triliun," ujar Airlangga.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah Redjalam menyebutkan, momentum Lebaran akan membantu meningkatkan konsumsi. Pada kuartal kedua ini, dia memperkirakan angka pertumbuhan ekonomi dapat positif sekitar 0,5% hingga 1,5% secara tahunan. Namun untuk kuartal pertama, masih akan minus 1,5%. 

Ia mengatakan, pemerintah memang telah berupaya mendongkrak konsumsi melalui berbagai kebijakan, seperti pelonggaran PPnBM, pajak dan uang muka pembelian properti. "Tapi semua ini hanya membantu, tidak bisa sepenuhnya mengembalikan pertumbuhan ekonomi ke kondisi sebelum pandemi,” kata Piter kepada Katadata.co.id, (6/4).

Pemulihan ekonomi, menurut dia, pada akhirnya ditentukan oleh bagaimana pemerintah dapat mengatasi pandemi. "Kalau masalah ini dapat teratasi, otomatis pertumbuhan ekonomi akan terdongkrak," kata Piter. 

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...