Bank Hadapi Masalah, Simpanan Tumbuh tapi Kontraksi Kredit Makin Dalam

Agatha Olivia Victoria
23 April 2021, 13:39
kredit, dpk, bank indonesia
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Penyaluran kredit pada Maret 2021 minus 4% dibandingkan Maret 2o20 menjadi Rp 5.472,9 triliun.

Bank Indonesia mencatat, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Maret 2021 masih bertumbuh 9,4% secara tahunan menjadi Rp 6.539,1 triliun. Kenaikan ini terjadi di tengah semakin dalamnya kontraksi penyaluran kredit.

Berdasarkan data uang beredar BI yang dipublikasikan Jumat (23/4),  penyaluran kredit pada Maret 2021 minus 4% dibandingkan Maret 2o20 menjadi  Rp 5.472,9 triliun, lebih dalam dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya yakni 2,3%.

Kontraksi yang lebih dalam pada  penyaluran kredit, terutama terjadi pada debitur korporasi dari minus 4,1% oada bulan sebelumnya menjadi 7%. Sedangkan kredit kepada debitur perorangan, mulai tumbuh positif sebesar 0,7%.

Berdasarkan jenis penggunaannya,  penyaluran kredit investasi (KI) dan kredit modal kerja (KMK) memburuk, sedangkan kredit konsumsi (KK) sedikit membaik dibandingkan bulan sebelumnya. KI terkontraksi 5,1% pada Maret 2021, turun lebih dalam dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya ,6%. Penurunan itu disebabkan oleh anjloknya kredit pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR).

KMK mengalami kontraksi yang lebih dalam dari 3,4% menjadi 5,3%, terutama di sektor industri pengolahan dan sektor PHR. Pertumbuhan KK sedikit membaik dari minus 1,2% menjadi minus 1%, disebabkan perbaikan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit multiguna.

Di sisi lain, meski DPK tumbuh tinggi pada Maret 2021, pertumbuhannya melambat dibandingkan Februari yang mencapai 10,2%. Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh perlambatan tabungan dan giro, baik dalam rupiah maupun valas.

Berdasarkan golongan nasabah, perlambatan giro serta tabungan terjadi pada nasabah perorangan. Di sisi lain, peningkatan simpanan berjangka rupiah menahan perlambatan DPK lebih dalam.

Pertumbuhan tabungan tercatat melambat dari 11,2% pada Februari 2021 menjadi 10,2% pada bulan laporan, terutama di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur. Sementara itu, giro melambat dari 20,7% menjadi 15,8% yang bersumber dari penurunan simpanan giro di bank, terutama di wilayah DKI Jakarta dan Banten.

Di sisi lain, simpanan berjangka mengalami peningkatan dari 4,2% pada Februari 2021 menjadi 5,1% pada Maret 2021. Kenaikan terutama pada simpanan berjangka dalam valuta rupiah di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...