Sri Mulyani dan Gubernur BI Meramal Lima Risiko Rupiah Tahun Depan

Agatha Olivia Victoria
31 Mei 2021, 16:35
rupiah, nilai tukar, sri mulyani, pergerakan rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. BI memperkirakan rupiah bergerak antara Rp 14.100 hingga 14.500 per dolar AS pada tahun depan.

Pemerintah memproyeksi nilai tukar rupiah bergerak pada rentang Rp 13.900-15.000 per dolar AS pada tahun depan. Rupiah berpotensi menguat meski masih akan menghadapi berbagai ketidakpastian.

"Dengan ketidakpastian yang ada, masih ada kecenderungan penguatan rupiah pada tahun depan meskipun terbatas," kata Menter Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (31/5).

Sri Mulyani menjabarkan, ada lima risiko yang akan menghantui pergerakan rupiah pada tahun depan. Pertama, appetite investor asing di pasar keuangan domestik yang belum pulih dan masih relatif terbatas.

Kedua, normalisasi kebijakan moneter global berlangsung cepat dari perkiraan. Menurut Sri Mulyani, salah satu kebijakan moneter yang sangat berpengaruh berasaldaroo Amerika Serikat (AS). Jika kebijakan moneter di Negeri Paman Sam diperketat, ia memperkirakan terjadinya aliran modal asing keluar dari emerging market, termasuk Indonesia.

"Tidak bisa dinafikan outlook inflasi AS akan menimbulkan tekanan bagi kebijakan moneter dan ini harus diwaspadai," ujar dia.

Ketiga, pemulihan ekonomi domestik yang dapat meningkatkan defisit transaksi berjalan akibat impor yang pulih lebih cepat. Keempat, pemulihan permintaan mendorong inflasi relatif lebih tinggi dari internasional, sementara kebijakan moneter longgar masih dibutuhkan.

Kelima, kebutuhan refinancing valuta asing yang tinggi sebagai konsekuensi pembiayaan pemulihan krisis. "Inilah pentingnya ekspor dan modal asing masuk agar permintaan untuk valas bisa diseimbangkan dengan pasokannya dengan tetap menjaga nilai tukar yang kompetitif," kata Sri Mulyani.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...