Sri Mulyani Perkirakan Penerimaan Perpajakan Belum Pulih Tahun Depan

Abdul Azis Said
25 Agustus 2021, 14:13
perpajakan, penerimaan pajak, sri mulyani, penerimaan negara
Antara/Aprillio Akbar
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan penerimaan pajak tahun ini akan gagal memenuhi target awal atau shortfall.

Pemerintah menargetkan penerimaan perpajakan tahun naik 9,5% menjadi Rp 1.506,9 triliun dari outlook tahun ini Rp 1.506,9 triliun. Kendati tumbuh hampir dua digit, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, target tersebut belum berhasil kembali ke pencapaian normal sebelum pandemi Covid-19.

"Penerimaan perpajakan 2022 sebesar Rp 1.506,9 triliun. Nilai itu masih lebih sedikit di bawah penerimaan perpajakan tahun 2019. Artinya, penerimaan perpajakan kita belum pulih dibandingkan sebelum pandemi," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Rabu (25/8).

Berdasarkan komponennya, penerimaan perpajakan terdiri atas penerimaan pajak, serta penerimaan kepabeanan dan cukai. Penerimaan pajak tahun depan ditargetkan sebesar Rp 1.262,9 triliun, tumbuh  10,5% tetapi masih di bawah pencapain prapandemi.  Ia optimistis, penerimaan pajak akan meningkat lebih signifikan seiring pemulihan ekonomi.

Pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak pembelian barang mewah (PPnBM) tahun depan sebesar Rp 552,3 triliun, melampaui capaian tahun 2019 Rp 531,6 triliun. Sementara pajak penghasilan (PPh) yang berkontribusi besar dalam postur penerimaan pajak  ditargetkan Rp 680,9 triliun, lebih rendah dari capaian tahun 2019 sebesar Rp 772,3 triliun.

Sumber penerimaan pajak lainnya, yakni penerimaan pajak bumi dan bangunan tahun depan Rp 18,4 triliun. Sementara pajak lainnya tahun 2022 sebesar Rp 11,4 triliun, tertinggi sejak 2017.

Di sisi lain, komponen penerimaan kepabeanan dan cukai menunjukkan performa lebih baik. Penerimaan perpajakan jenis ini tahun depan tercatat sebesar Rp 244 triliun atau tumbuh 4,6% dari outlook tahun ini. Selain itu, secra nominal baik outlook 2021 maupun RAPBN 2022 juga sudah melampaui pencapaian sebelum pandemi.

"Penerimaan perpajakan dari bea dan cukai pertumbuhannya selalu positif bahkan dalam situasi Covid-19," kata Sri Mulyani.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...