BI Sudah Guyur Likuiditas ke Perbankan Rp 845 T, Kredit Masih Lesu

Image title
Oleh Abdul Azis Said
14 September 2021, 16:02
likuiditas, perbankan, kredit
Arief Kamaludin | Katadata
BI menilai, kondisi likuiditas perbankan sangat longgar dan mampu mendukung pemulihan ekonomi.

Bank Indonesia (BI) telah menggelontorkan likuiditas digelontorkan kepada perbankan mencapai Rp 845 triliun melalui kebijakan quantitative easing atau likuiditas longgar sejak awal tahun lalu hingga 31 Agustus 2021. Nilai ini setara 5,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kebijakan likuiditas longgar dipertahankan untuk tetap meningkatkan kredit atas pembiayaan perbankan kepada dunia usaha," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (14/9).

Advertisement

Destry merincikan, besaran quantitative easing yang diberikan BI kepada perbankan Rp 845 triliun terdiri atas injeksi Rp 726,57 triliun sepanjang tahun lalu dan Rp 118,35 tahun ini hingga 31 Agustus 2021. Injeksi tahun ini terdiri atas realisasi semester pertama 2021 sebesar Rp 97,34 triliun. Kemudian dilanjutkan pada semester kedua 2021 sebesra Rp 21 triliun pada periode dua bulan pertama yakni Juli dan Agustus.

Dengan ekspansi moneter tersebut, Destry mengatakan kondisi likuiditas perbankan terpantau masih longgar dan mampu mendukung pemulihan ekonomi. Ini tercermin dari rasio alat likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Juli 202 sebesar 32,5% secra year-on-year (yoy) dan pertumbuhan DPK 10,4%.

Kebijakaan tersebut juga disebut ikut mendukung likuiditas perekonomian. Hal ini tercermin dari uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juli 2021 tumbuh masing-masing 14,9% secara yoy dan 8,9%.

Meski likuiditas perbankan longgar, penyaluran kredit tercatat masih lesu. BI mencatat, penyaluran kredit perbankan hanya tumbuh 0,5% pada Juli, melambat dibandingkan bulan sebelumnya 0,5%.

Gubernur BI Perry Warjiyo pada bulan lalu menjelaskan, penyaluran kredit memang belum seperti harapan regulator. Namun, ia optimistis pertumbuhan kredit akan meningkat pada bulan-bulan ke depan, seiring likuiditas yang tetap longgar dan tren penurunan bunga kredit.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement