Modal Asing Masuk Rp 4,3 T dalam Sepekan, Rupiah Melemah Tipis

Abdul Azis Said
4 Februari 2022, 21:02
rupiah, nilai tukar, aliran modal asing, modal asing
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/rwa.
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 14.380 per dolar AS di perdagangan pekan ini.

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik mencapai Rp 4,27 triliun dalam sepekan terakhir. Aksi beli oleh asing ini yang tampaknya menahan pelemahan rupiah tidak terlalu dalam sepekan terakhir sekalipun kekhawatiran pengetatan moneter negara maju meningkat.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, asing mencatatkan beli bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3,59 triliun dan beli bersih di pasar saham sebesar Rp 680 miliar.

"Berdasarkan data setelmen sampai dengan 3 Februari 2021, terdapat nonresiden net jual Rp 110 miliar di pasar SBN, sementara net beli Rp 5,69 triliun di pasar saham," tulis Erwin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/2).

Tingkat premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke 87,63 basis poin (bps) pada 3 Februari 2022, dari level 90,43 bps pada 28 Januari 2022. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah tenor 10 tahun terpantau stabil di level 6,43% pada hari ini, sementara yield obligasi pemerintah AS atau US treasury tenor 10 tahun naik ke level 1,83%.

Aliran modal asing masuk membantu rupiah tidak terdepresiasi terlalu dalam. Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 14.380 per dolar AS di perdagangan pekan ini. Rupiah melemah tipis 5 bps atau 0,03% dibandingkan posisi akhir pekan lalu Rp 14.375 per dolar AS. 

Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto mengatakan, pergerakan rupiah sepekan terakhir dipengaruhi sentimen eksternal terutama pengetatan moneter bank sentral Amerika dan beberapa negara maju lainnya.

Pertemuan bank sentral Amerika, The Fed pekan lalu kembali memberikan sinyal rencana kenaikan bunga acuan pertama pada Maret. Beberapa pejabat juga mengatakan ada peluang kenaikan lebih agresif sampai 50 bps pada pertemuan Maret. Dengan kondisi tersebut, pasar kini juga mulai mengantisipasi potensi kenaikan bunga acuan bisa sampai lima kali.

Bukan hanya AS, pengetatan moneter masih berlanjut di dua bank sentral utama dunia. Bank sentral Inggris kembali menaikkan bunga acuan untuk kedua kalinya, langkah pengetatan moneter yang jarang diambil. Sementara bank sentral Eropa masih mempertahankan bunga rendah, tetapi mereka mulai memberi sinyal kekhawatiran terhadap inflasi yang akan bertahan lebih lama.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...