Kenaikan Suku Bunga BI Pilihan Terakhir, GWM Berpeluang Naik Lagi
Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa kenaikan suku bunga sebagai pilihan kebijakan terakhir yang akan diambil jika inflasi terus naik. Namun, BI membuka peluang untuk kembali menaikkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) untuk memerangi kenaikan inflasi.
"Saya pikir suku bunga adalah kebijakan terakhir yang akan kami ambil jika situasi inflasi terus naik," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam diskusi tingkat tinggi side event G20 Presiden Indonesia, Jumat (22/4).
BI telah mempertahankan suku bunga di level 3,5% selama lebih dari setahun terakhir. Bank sentral juga sudah berulang kali menegaskan bahwa kenaikan baru akan dilakukan jika inflasi tinggi terjadi secara fundamental. BI akan melihat inflasi inti, yang tidak menghitung kenaikan harga volatilitas dan harga diatur pemerintah, sebagai pertimbangan dalam menaikkan suku bunga.
Desty mengatakan, kebijakan moneter BI diarahkan untuk menjaga stabilitas ekonomi. Oleh karena suku bunga belum naik, maka pilihan kebijakan yang diambil yakni menaikkan rasio GWM perbankan secara bertahap sebanyak tiga kali sampai kuartal ketiga nanti. Hal ini dalam rangka mengelola likuiditas.
"Kami melihat likuiditas masih ample dan juga inflasi mulai meningkat, kami dapat menggunakan peningkatan lebih lanjut rasio GWM itu," kata Destry.