Kenaikan Suku Bunga BI Pilihan Terakhir, GWM Berpeluang Naik Lagi

Abdul Azis Said
22 April 2022, 12:16
BI, suku bunga bi, inflasi, bunga, GWM
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kiri) dan Deputi Gubernur Erwin Rijanto (kanan) memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI. BI telah mempertahankan suku bunga di level 3,5% selama lebih dari setahun terakhir.

Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa kenaikan suku bunga sebagai pilihan kebijakan terakhir yang akan diambil jika inflasi terus naik. Namun, BI membuka peluang untuk kembali menaikkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) untuk memerangi kenaikan inflasi.

"Saya pikir suku bunga adalah kebijakan terakhir yang akan kami ambil jika situasi inflasi terus naik," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam diskusi tingkat tinggi side event G20 Presiden Indonesia, Jumat (22/4).

BI telah mempertahankan suku bunga di level 3,5% selama lebih dari setahun terakhir. Bank sentral juga sudah berulang kali menegaskan bahwa kenaikan baru akan dilakukan jika inflasi tinggi terjadi secara fundamental. BI akan melihat inflasi inti, yang tidak menghitung kenaikan harga volatilitas dan harga diatur pemerintah, sebagai pertimbangan dalam menaikkan suku bunga.

Desty mengatakan, kebijakan moneter BI diarahkan untuk menjaga stabilitas ekonomi. Oleh karena suku bunga belum naik, maka pilihan kebijakan yang diambil yakni menaikkan rasio GWM perbankan secara bertahap sebanyak tiga kali sampai kuartal ketiga nanti. Hal ini dalam rangka mengelola likuiditas.

"Kami melihat likuiditas masih ample dan juga inflasi mulai meningkat, kami dapat menggunakan peningkatan lebih lanjut rasio GWM itu," kata Destry.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...