Bank DBS Indonesia Dukung Pendanaan Transisi Energi Indika Energy

Padjar Iswara
Oleh Padjar Iswara - Tim Riset dan Publikasi
20 April 2022, 20:50
Bank DBS Indonesia fasilitasi pendanaan
DBS
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie (kiri) dan Direktur PT Jaya Bumi Paser (JBP), Dominicus Wimbuh Wibowo menandatangani MoU kerja sama pemberian fasilitas pinjaman antara PT Bank DBS Indonesia dan Indika Energy, melalui anak usaha JBP di Jakarta, Senin (18/4/2022).

Indika Energy, melalui anak usaha PT Jaya Bumi Paser (JBP), telah menandatangani fasilitas pinjaman senilai US$27,5 juta dari Bank DBS Indonesia. 

Fasilitas ini  merupakan gabungan dari pendanaan jangka pendek dan panjang untuk berbagai kegiatan perusahaan tersebut. 

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur JBP, Dominicus Wimbuh Wibowo dan Head of Institutional Banking Group Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie

Pendanaan ini ditujukan untuk membiayai pengembangan sumber energi baru dan terbarukan berbasis biomassa yang berkelanjutan dan menerapkan standar Forest Stewardship Council (FSC) oleh JBP di Kalimantan Timur.

Hal ini sejalan dengan komitmen dan dukungan Indika Energy untuk mendorong investasi dalam upaya transisi energi.

Selain itu untuk mendukung pencapaian target penurunan emisi nasional hingga 29 persen dengan upaya sendiri atau hingga 41 persen dan bantuan internasional pada 2030 seperti tertuang dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC).

Sustainable financing atau pembiayaan berkelanjutan menjadi salah satu elemen penting dalam mendukung transisi energi nasional dari energi berbasis bahan bakar fosil menjadi sumber energi hijau yang rendah karbon dan ramah lingkungan.

Pembiayaan berkelanjutan ini tidak hanya mempertimbangkan keuntungan finansial semata dalam pengambilan keputusan investasi, tapi juga faktor Environmental, Social, dan Governance (ESG) sebagai parameter keberlanjutan perusahaan.

Kerja sama antara Bank DBS Indonesia dan Indika Energy merupakan transition financing untuk mendanai proyek pengembangan sumber energi baru dan terbarukan berbasis biomassa yaitu wood pellet yang akan dilakukan oleh JBP.

JBP merupakan perusahaan pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) yang memiliki konsesi hutan tanaman industri (HTI) seluas 23.590 ha di Kalimantan Timur.  

HTI tersebut saat ini ditanami pohon kaliandra untuk dijadikan bahan baku wood pellet sebagai energi biomassa. 

Di dalam proyek ini, JBP akan menerapkan standar FSC yang dimulai dari pemetaan area proyek, pembukaan lahan, penanaman, pemanenan hingga proses produksi wood pellet.

Saat ini JBP dalam proses untuk mendapatkan sertifikasi FSC. Produk wood pellet yang dihasilkan oleh JBP ini dapat dijadikan sebagai sumber bahan bakar pada Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm).

Wood pellet dikategorikan sebagai energi hijau yang berkelanjutan dikarenakan bahan bakunya berasal dari non-fosil dan proses dari tanam hingga panen membutuhkan waktu yang cukup singkat, yakni 1-2 tahun. 

Head of Institutional Banking Group Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie mengatakan, sebagai advokat transisi energi, DBS memiliki komitmen mencapai nol bersih pada 2050 atau lebih cepat.  “Kami senang dapat bermitra dengan Indika Energy melalui transition financing ini,” ujar dia. 

Transition financing, kata dia, membuat industri perbankan memainkan peran kunci dalam menggalakkan dan turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan. 

Kini semakin banyak perusahaan yang memahami tentang pentingnya aspek ESG dalam operasionalnya. Salah satu hal yang mendesak adalah menghijaukan sektor industri yang bertanggung jawab atas emisi karbon yang intensif. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...