Rupiah diperkirakan akan terus melemah terhadap dolar AS, dipengaruhi oleh kondisi global dan domestik sebelum dan setelah pengumuman kebijakan Bank Indonesia.
Bank Indonesia kemungkinan besar akan memangkas suku bunga hingga 25 basis point hari ini, demi mengatur kembali perekonomian nasional yang terpengaruh oleh fluktuasi rupiah dan inflasi rendah.
Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi pada perdagangan hari Rabu (12/2), setelah harga konsumen Januari 2025 mengalami inflasi lebih besar dari perkiraan.
Gubernur The Fed Jerome Powell memastikan ekonomi Amerika secara keseluruhan kuat dengan pasar tenaga kerja yang solid sehingga tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga
Pada pertemuan dua hari yang berakhir pada Jumat (24/1), Bank Sentral Jepang (BoJ) menaikkan suku bunga kebijakan jangka pendek dari 0,25% menjadi 0,5%.
Bank BNI memprediksi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia. Bank pelat merah ini berharap penurunan suku bunga memberi dampak positif pada kinerja semester II 2025.
Bank Indonesia mengumumkan pemotongan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% awal 2025, sebagai langkah strategis mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.
Bank Indonesia memotong suku bunga acuan menjadi 5,75%, memicu debat di tengah ketidakpastian ekonomi global, dengan harapan mendongkrak pertumbuhan namun beresiko pada stabilitas rupiah.
Bank Indonesia mengurangi suku bunga menjadi 5,75%, langkah yang disambut Menko Airlangga Hartarto namun dinilai kontroversial karena berpotensi mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Bank Indonesia memutuskan memotong suku bunga acuan ke 5,75% awal 2025 untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, meskipun terdapat potensi dampak pada daya tarik investasi dan rupiah.