BI akan Terbitkan Rupiah Digital, Ini Bocoran Konsep dan Tahapnya
Bank Indonesia (BI) tengah mengembangkan mata uang digital bank sentral (CBDC) yang disebut rupiah digital. Penerbitan rupiah digital nantinya akan dilakukan secara wholesale atau grosir, yang distribusinya dilakukan melalui lembaga jasa keuangan seperti perbankan.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, terdapat tiga aspek yang dipersiapkan dalam penerbitan CBDC tersebut. Pertama, konseptual desain dari rupiah digital. Tahap ini disebut sedang dalam finalisasi. Pada aspek pertama ini, rupiah digital akan diterbitkan sebagai satu-satunya mata uang digital yang sah sebagai alat pembayaran dan didistribusikan secara wholesale.
Perry menjelaskan, penerbitan CDBC secara wholesale, artinya distribusinya dilakukan melalui pelaku jasa keuangan, seperti perbankan atau jasa pembayaran lainnya.
"Layaknya perbankan yang sekarang, setiap bank punya rekening di BI kemudian dengan rekening tersebut jika bank butuh uang kertas rupiah mereka pergi ke BI untuk ambil, jika lebih disetorkan kembali, rupiah digital juga begitu," kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juli, Kamis (21/7).
Lembaga jasa keuangan besar tersebut nanti diberi izin untuk menggunakannya sebagai alat pembayaran untuk berbagai transaksi ritel. Dari para wholesaler ini, CBDC kemudian akan didistribusikan melalui bank atau perusahaan jasa pembayaran yang lebih kecil untuk menunjang transaksi ritel.
BI juga akan membentuk khazanah atau penyimpanan rupiah digital seperti yang sudah ada untuk uang konvensional. Perbedaannya, menurut Perry, khazanahnya akan berbentuk digital yang dilengkapi dengan fitur keamanan.
Kedua, integrasi CBDC dengan infrastruktur sistem pembayaran dan pasar keuangan. Nantinya, rupiah digital ini akan disambungkan dengan infrastruktur pembayaran lain seperti BI-Fast, RTGS, GPN dan lainnya.
Ketiga, pilihan teknologi. Perry tidak menyebut jenis teknologi apa yang nanti akan diadopsi BI untuk rupiah digital. Ada beberapa pilihan, termasuk teknologi blockchain.
"Di dalam Bank for International Settlement (BIS) kini sedang dikembangkan pilihan-pilihan teknologi yang bisa dipilih, termasuk yang sedang dikembangkan sejumlah bank sentral dunia lainnya," kata Perry.
BI dalam keterangannya sebelumnya menyebutkan akan menerbitkan white paper CBDC ini pada akhir tahun. Setelah itu, BI akan menerbitkan consultated paper pada awal tahun depan. BI belum memberi jadwal pasti kapan rupiah digital ini akan uji coba dan resmi diluncurkan.