Sinyal Kuat Resesi, Ekonomi Amerika Minus 0,9% pada Kuartal II 2022

Agustiyanti
28 Juli 2022, 21:18
resesi, ekonomi Amerika, ekonomi amerika serikat, ekonomi amerika resesi
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri/ama/dj
Ilustrasi. Ekonomi AS minus 0,9% secara tahunan pada kuartal II 2022.

Ekonomi Amerika Serikat kembali mencatatkan kontraksi pada kuartal kedua tahun ini di tengah pengetatan kebijakan moneter Bank Sentral, The Federal Reserve untuk menahan kenaikan inflasi. Data ini memicu kekhawatiran pasar bahwa ekonomi sudah dalam kondisi resesi. 

Mengutip Reuters, Departemen Perdagangan AS mencatat, produk domestik bruto turun 0,9% secara tahunan pada April-Juni 2022.  Realisasi ini lebih buruk dari perkiraan ekonom yang disurvei oleh Reuters yakni tumbuh 0,5%. 

Ekonomi AS telah terkontraksi dua kuartal berturut-turut. Pada kuartal pertama, ekonomi terbesar dunia ini mencatatkan minus 1,6% secara tahunan. Penurunan kuartalan kedua berturut-turut dalam PDB memenuhi definisi standar resesi yang dianut banyak negara.

Sebenarnya, hingga kini tak ada konsensus terkait definisi resesi secara global. Pada 1974, Ekonom Amerika Serikat Julius Siskin mendeskripsikan resesi ekonomi sebagai penurunan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut. Banyak negara yang kemudian menggunakannya untuk mendefinisikan resesi. 

Meski demikian, Biro Riset Ekonomi Nasional, wasit resmi resesi di Amerika Serikat, mendefinisikan resesi sebagai penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh perekonomian, berlangsung lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam produksi, lapangan kerja, pendapatan riil, dan indikator lainnya.

Adapun pertumbuhan lapangan kerja rata-rata mencapai 456.700 per bulan di paruh pertama tahun ini dan menghasilkan kenaikan upah yang kuat. Namun, risiko penurunan telah meningkat. Pembangunan rumah dan penjualan rumah telah melemah sementara sentimen bisnis dan konsumen telah melunak dalam beberapa bulan terakhir.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...