Putin dan Xi Jinping akan Menghadiri KTT G20 di Bali pada November
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin memastikan akan menghadiri KTT G20 di Bali pada November 2022.
Mantan sekretaris kabinet dan penasihat tidak resmi Presiden Joko Widodo, Andi Widjajanto memastikan kehadiran kedua pimpinan negara dalam forum 20 negara-negara ekonomi terbesar tersebut.
"Presiden Jokowi mengatakan kepada saya bahwa Xi dan Putin sama-sama berencana untuk hadir di Bali,” kata Widjajanto, speerti dikutip dari Reuters.
Jokowi mengatakan pada Kamis (18/8) kepada Bloomberg News bahwa kedua pemimpin ini telah memberinya kepastian hadir. Pejabat kepresidenan Indonesia tidak menanggapi permintaan konfirmasi laporan tersebut.
Kementerian luar negeri Cina juga tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Seorang juru bicara Kremlin menolak berkomentar kepada Bloomberg, tetapi pejabat lain yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada kantor berita bahwa Putin berencana untuk menghadiri pertemuan itu secara langsung.
Kehadiran Xi Jinping di Bali akan menjadi yang pertama sejak Januari 2020, ketika ia mengunjungi Myanmar. Cina mempertahankan kebijakan nol-Covid yang menutup semua perbatasannya untuk perjalanan internasional. Sejak itu, Xi melakukan perjalanan satu-satunya ke luar daratan Cina pada 30 Juni, mengunjungi Hong Kong untuk menandai peringatan 25 tahun penyerahan wilayah itu dari kendali Inggris.
Pejabat Cina juga dilaporkan membuat rencana pertemuan November di Asia Tenggara antara Xi dan Presiden AS Joe Biden, yang diperkirakan juga akan menghadiri KTT G20 di Bali.
Sebagai ketua G20 tahun ini, Indonesia telah menghadapi tekanan dari negara-negara Barat untuk menarik undangannya kepada Putin atas invasi negaranya ke Ukraina. Indonesia juga telah mengundang pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menghadiri KTT Bali.
Jokowi telah berusaha memposisikan dirinya sebagai mediator antara negara-negara yang bertikai, dan dalam beberapa bulan terakhir telah melakukan perjalanan untuk bertemu dengan presiden Ukraina dan Rusia untuk menyerukan diakhirinya perang, dan mencari cara untuk meredakan krisis pangan global.
Pekan ini, Jokowi mengatakan kedua negara telah menerima Indonesia sebagai "jembatan perdamaian".
