Harga BBM Naik, Modal Asing Kabur Rp 1,6 T Tapi Rupiah Menguat

Abdul Azis Said
9 September 2022, 19:30
modal asing, aliran modal asing, rupiah
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Ilustrasi. Modal asing keluar dari pasar domestik sebesar Rp 1,64 triliun pada pekan ini.

Bank Indonesia mencatat, terdapat aliran keluar modal asing dari pasar keuangan domestik sebesar Rp 1,64 triliun sepanjang pekan ini, sedangkan rupiah menguat 0,44%. Pergerakan modal asing dan rupiah pekan ini,  antara lain dipengaruhi langkah pemerintah yang memutuskan untuk menaikkan harga BBM akhir pekan lalu.

Direktur Ekskutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, outflow di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 5,37 triliun. Namun, terdapat aliran masuk modal asing ke pasar saham sebesar Rp 3,74 triliun.

"Berdasarkan data settlement sampai dengan September 2022, nonresiden jual neto Rp 143,14 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 69,40 triliun di pasar saham," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (9/9).

Persepsi risiko investasi juga terpantau menurun, tercermin dari premi credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke 108,01 bps per 8 September 2022 dari 117,41 bps per 2 September 2022. Imbal hasil alias yield SBN benchmark 10 tahun turun ke level 7,14% pada hari ini, menyusul penurunan yield US Treasury 10 tahun ke 3,32%.

Meski terdapat outflow di pasar obligasi, nilai tukar masih berhasil menguat dalam sepekan. Kurs garuda menguat 66 poin dalam tujuh hari terakhir ke level Rp 14.830 per dolar AS di pasar spot sore ini.

Nilai tukar rupiah bergerak fluktuatif sejak awal pekan, sebelum akhirnya menguat signifikan pagi ini. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pergerakan rupiah pada pekan ini dipengaruhi oleh langkah pemerintah yang menaikkan harga BBM di akhir pekan lalu. Keputusan pemerintah sempat memberikan tekanan terhadap rupiah, terutama pada awal pekan.

Sementara penguatan rupiah hari ini, menurut Ibrahim, merupakan efek dari kenaikan suku bunga bank sentral Eropa (ECB) sebesar 75 bps tadi malam. ECB menaikkan suku bunga secara agresif untuk menekan inflasi yang melambung.

"Indeks dolar AS dan indeks dolar AS berjangka keduanya kehilangan 0,6% setelah ECB menaikkan suku bunga pada Kamis," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam risetnya.

Gubernur The Fed Jerome Powell pada Kamis memberikan komentar soal komitmen bank sentral untuk terus menekan inflasi turun mendekati target 2%. Hal ini memberi sinyal kenaikan bunga agresif 75 bps bisa kembali dilakukan pada pertemuan The Fed mendatang pada 20-21 September.

Dari dalam negeri, pasar mencermati dampak kenaikan harga BBM dalam sepekan terakhir. Kenaikan harga bisa mengerek inflasi yang artinya juga bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. 

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...