BI Sebut 28 Negara Sudah Minta Bailout ke IMF

Abdul Azis Said
21 Oktober 2022, 11:14
IMF, bailout, negara miskin, utang
123rf/maksym yemelyanov
Ilustrasi. IMF dalam laporan terbarunya memperingatkan bahwa risiko krisis utang telah meningkat di situasi pasar keuangan global makin ketat seperti sekarang.

Bank Indonesia menyebut saat ini terdapat puluhan negara yang mengajukan bailout atau bantuan keuangan ke Dana Moneter Internasional (IMF) di tengah situasi ekonomi dan keuangan global yang makin sulit. Hal serupa juga sempat disampaikan oleh Presiden Jokowi.

"Dari pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia yang baru saja selesai di Washington DC, Amerika Serikat, terinfo bahwa pada saat ini sudah ada 28 negara yang telah mengajukan permintaan bantuan keuangan dari IMF," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam acara dalam Peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan No.39, Jumat (21/10).

Meski demikian, Destry tidak merinci lebih lanjut negara mana saja yang dimaksud. Hal serupa sebelumnya sempat disinggung oleh Presiden Jokowi dalam pidatonya di acara BNI Investor Daily Summit pekan lalu. Saat itu Jokowi menyebut 28 negara tersebut sebagai 'pasien' yang sedang mengantri ke IMF. 

Dalam laporannya belum lama ini, IMF memperingatkan bahwa risiko krisis utang telah meningkat di situasi pasar keuangan global makin ketat seperti sekarang. Dari 69 negara miskin dalam daftar IMF, lebih dari separuhnya dalam situasi telah dan dalam risiko gagal bayar utang. Sebanyak 29  negara dinyatakan dalam risiko tinggi, dengan delapan negara sudah dinyatakan default alias gagal bayar.

Dinamika yang dihadapi negara-negara tersebut tidak lepas dari situasi ekonomi dan keuangan global yang makin tidak pasti. Destry menyebut, dunia menghadaiu ketidakpastian yang tinggi. Ini menyebabkan tekanan bukan hanya kepada negara maju tetap juga negara berkembang.

"AS menghadapi tekanan inflasi tinggi yang kemudian direspon dengan kebijakan moneter dengan suku bunga naik sangat agresif. ini kemudian menekan bukan hanya negaranya sendiri tetapi negara maju di sekitarnya, negara emerging market termasuk Indonesia," kata Destry.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...