Gelontorkan Ratusan Miliar untuk G20, Apa Untungnya bagi Indonesia?
Pemerintah menggelontorkan ratusan miliar untuk menyukseskan gelaran G20 Presidensi Indonesia tahun ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga memastikan acara ini akan memberi dampak yang positif bagi ekonomi Indonesia.
Airlangga menyebut, Presidensi G20 Indoensia akan menyumbang Rp 7,4 triliun ke Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, Perhelatan tingkat internasional ini juga menciptakan dampak terhadap konsumsi langsung sebesar Rp 1,7 triliun. Sementara dampaknya terhadap penyerapan tenaga kerja, termasuk melalui UMKM, hingga 33 ribu orang.
"Selama G20, digelar event yang jumlahnya 438 terdiri dari pertemuan tingkat menteri dan sebagainya. Jumlah pertemuannya ini melebihi jumlah hari dalam setahun," kata Airlangga dalam konferensi pers secara daring, Senin (7/11).
Airlangga juga menyebut Presidensi G20 Indonesia tahun ini menjadi yang paling ramai karena berisi ratusan event. Bukan hanya pertemuan tingkat menteri, grup kerja, tetapi juga diramaikan side event seperti seminar dan lainnya.
Ia juga mengatakan, dampaknya bukan hanya hitung-hitungan angka saja. Airlangga menyebut, presidensi ini akan membuat ekonomi Indonesia semakin diperhitungkan ke depannya. Apalagi, Indonesia menahkodai G20 saat performa ekonomi domestik juga tengah dalam kondisi baik saat situasi dunia memburuk.
"Ini akan membuat indonesia semakin diperhitungkan. Berdasarkan Purchasing Power Parity (PPP), kita saat ini sudah nomor tujuh di dunia, dan kita optimistis bisa masuk ke empat besar lebih cepat yaitu di tahun 2030 berdasarkan PPP," kata Airlangga.
Berapa anggaran yang Dihabiskan ?
Ratusan pertemuan G20 yang digelar, bukan tanpa biaya. Mengutip laporan di akun instagram resmi Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan, pemerintah telah menggelontorkan anggaran untuk G20 senilai Rp 552,3 miliar hingga 12 Oktober 2022.
"Peruntukan anggaran secara ringkas antara lain, persiapan penyelenggaraan acara inti dan road to G20 Indonesia 2022, penyusunan dan implementasi kerja sama multilateral, pengamanan acara serta sosialisasi dan promosi media," demikian dikutip dari unggahan tersebut, Senin (17/10).
Realisasi tersebut, terdiri atas alokasi tahun lalu sebesar Rp 8,1 miliar, sisanya tahun ini. Realisasi tahun lalu relatif kecil karena pemerintah baru menerima estafet Presidensy G20 dari Italia mulai awal Desember. Pertemuan pertama digelar pada pertengahan Desember.
Realisasi anggaran untuk G20 tahun ini sudah mencapai Rp 544,2 miliar. Total belanja sampai 12 Oktober tersebut sebesar 81,6% dari pagu yang disediakan sebesar Rp 666,7 miliar. Anggaran tersebar di beberapa Kementerian dan Lembaga (K/L), mulai dari Kementerian Luar Negeri hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).