Kemnaker: PHK Startup dan Manufaktur Berisiko Berlanjut Tahun Depan

Image title
Oleh Abdul Azis Said
15 Desember 2022, 06:56
phk, phk karyawan, phk garmen, phk startup
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp.
Ilustrasi. Kemnaker mencatat sektor manufaktur terutama alas kaki dan startup paling banyak melakukan PHK pada tahun ini.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melihat dua sektor usaha, yakni manufaktur dan startup teknologi paling berisiko melanjutkan tren pemutusan hubungan kerja (PHK) pada tahun depan di tengah suramnya ekonomi dunia. Ada lebih dari 11 ribu pekerja sudah mengalami PHK tahun ini.

Data Kemnaker, jumlah karyawan yang terkena PHK pada sepanjang tahun ini hingga Oktober mencapai 11.626. Meski demikian, jumlah tersebut sudah turun jauh dibandingkan tahun pertama pandemi 2020, yang saat itu mendekati 400 ribu PHK.

"Dari jumlah tersebut paling banyak PHK itu di sektor garmen, termasuk alas kaki dan juga IT startup," kata Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Reza Hafiz dalam diskusi yang diselenggarakan INDEF di Jakarta, Rabu (14/12).

Menurutnya, tren penurunan angka pengangguran di dalam negeri masih akan berlanjut pada tahun depan. Kendati demikian, kecepatannya akan melambat.

Perlambatan ekonomi global diperkirakan akan ikut memengaruhi permintaan ekspor terutama ke sektor padat karya. Oleh karena itu, ia memperkirakan sektor manufaktur akan menjadi salah satu yang paling terdampak pelemahan global dan berpeluang melanjutkan tren PHK pada tahun depan.

"Yang kedua mungkin teman-teman sektor TIK yang perusahaannya masih di level startup," kata Reza.

Menurut dia, tren PHK di startup yang ramai belakangan ini tidak lepas dari situasi pasar keuangan global yang semakin ketat. Arus modal asing untuk investasi ke startup di dalam negeri makin seret sehingga berdampak pada keberlangsungan bisnis startup dan berujung efisiensi.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...