Ekspor RI ke Cina Naik 22% Tahun Lalu, Tapi Perdagangan Masih Defisit

Abdul Azis Said
16 Januari 2023, 14:08
ekspor impor, ekspor cina, cina
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi. Cina masih menjadi negara tujuan ekspor utama Indonesia dengan pangsa mencapai 23% dari total ekspor.

Nilai ekspor Indonesia ke Cina sepanjang tahun lalu meningkat 22,6% mencapai US$ 65,9 miliar sekalipun perekonomian terbesar kedua dunia itu menghadapi perlambatan. Nilai impor dari Cina juga sebetulnya naik, tetapi tidak setinggi ekspor sehingga defisit neraca dagang Indonesia dengan Cina turun dibandingkan 2021.

Cina masih menjadi negara tujuan ekspor utama Indonesia dengan pangsa mencapai 23% dari total ekspor. Sebagian besar ekspor tersebut berupa komoditas nonmigas yang mencapai US$ 63,55 miliar, naik US$ 12,5 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ekspor ke Cina ini juga menjadi yang terbesar dibandingkan negara-negara lainnya.

"Kalau dilihat komoditasnya, penyumbang kenaikan ini adalah besi dan baja, nikel dan barang daripadanya, kemudian bijih terak dan abu logam," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara daring, Senin (16/1).

BPS juga mencatat nilai impor Indonesia dari Cina sepanjang tahun lalu juga naik 20,45% menjadi US$ 67,7 miliar. Negeri Tembok Raksasa ini masih menjadi negara asal impor terbesar Indonesia dengan pangsa 34,1%.

Kenaikan nilai impor dari Cina tersebut terutama untuk komoditas non migas, yang tumbu 20,5% menjadi US$ 67,2 miliar. "Peningkatan terbesar dari komoditas mesin dan perlataan mekanis serta bagianya, mesin peralatan elektrik dan bagiannya, serta bahan bakar mineral," kata Margo.

Neraca perdagangan Indonesia dengan Cina pada tahun lalu masih mencatat defisit sebesar US$ 1,8 miliar. Meski demikian, defisit dagang tahun lalu tidak sedalam tahun sebelumnya US$ 2,5 miliar, seiring pertumbuhan ekspor yang jauh lebih tinggi dibandingkan impor.

Defisit dagang tahun lalu terutama berasal dari komoditas nonmigas. Defisit terbesar terjadi akibat barang mesin-mesin atau pesawat mekanik, mesin atau peralatan listrik serta plastik dan barang dari plastik.

Nilai ekspor Indonesia ke Cina masih tetap tumbuh kuat sekalipun negara Xi Jinping itu diramal melambat. IMF memperkirakan ekonomi Cina hanya tumbuh 3,2% pada tahun lalu, dari pertumbuhan 8,1% pada tahun sebelumnya. Perlambatan ekonomi Cina seiring kebijakan pandmei yang ketata serta berlanjutnya persoalan di sektor properti.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...