Konsumen AS Mulai Kesulitan Bayar Tagihan Kartu Kredit dan Utang Bank

Agustiyanti
19 April 2023, 13:20
amerika serikat, kartu kredit, utang
ANTARA FOTO/REUTERS/David Ryder/ama/dj
Ilustrasi. Kemampuan konsumen AS membayar tagihan kartu kredit dan utang diperkiraan menurun akibat perlambatan global.

Para eksekutif bank-bank terbesar di Amerika Serikat menyebut, konsumen mulai kesulitan membayar tagihan kartu kredit dan pinjaman bank seiring ekonomi yang melemah. Meski demikian, tingkat kredit macet saat ini masih rendah. 

Kinerja laba Bank of America Corp (BAC.N), JPMorgan Chase & Co (JPM.N), Wells Fargo & Co (WFC.N) dan Citigroup Inc (C.N) berada di atas perkiraan analis karena para bank raksasa tersebut mendapatkan rejeki nomplok dari kenaikan suku bunga. Namun, para pejabat eksekutif bank-bank tersebut melihat kekuatan mereka mengumpulkan laba akan berkurang tahun ini karena risiko resesi dan kredit macet

"Kami melihat tren kesehatan keuangan konsumen secara bertahap melemah dibandingkan tahun lalu," kata Chief Financial Officer Wells Fargo Mike Santomassimo pada konferensi pers akhir pekan lalu saat membahas hasil kuartal pertama 2023.

CEO Wells Fargo Charlie Scharf mengatakan, kinerja pinjaman konsumen dan bisnis sejauh ini tetap kuat meski ada tren kenaikan tunggakan dan tagihan bersih utang kepada bank yang tidak mungkin dipulihkan. Perusahaan menyisihkan pencadangan mencapai US$1,2 miliar pada kuartal pertama 2023 yang dapat digunakan untuk menutupi potensi pinjaman yang memburuk.

Citigroup juga membuat penyisihan yang lebih besar untuk kerugian kredit. Tingkat tunggakan meningkat seperti yang diantisipasi, tetapi masih berada di bawah tingkat normal dalam portofolio pinjaman bank yang berkualitas sangat tinggi", kata Mark Mason, Kepala Keuangan Citigroup. 

Ia mengatakan, pihaknya telah memperketat standar kredit khususnya pada produk kartu kredit. "kami terus mengkalibrasi penjaminan kredit kami berdasarkan apa yang kami lihat berdasarkan tren ekonomi makro," kata Mason.

Bank of America juga menyisihkan US$931 juta untuk kerugian kredit pada tiga bulan pertama tahun ini, jauh lebih tinggi dibandingkan US$30 juta setahun sebelumnya, tetapi di bawah penyisihan kuartal keempat US$1,1 miliar. Total biaya bersih atas kredit mencapai US$807 juta, meningkat dari kuartal sebelumnya tetapi masih di bawah tingkat pra-pandemi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...