HERO Supermarket Gelar RUPST Pekan Depan, Mau Bagi Dividen?
PT Hero Supermarket Tbk (HERO) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2022 pada Rabu (31/5).
Menurut keterangan resmi perusahaan di Keterbukaan Informasi, pemanggilan rapat akan dimuat dalam situs web Bursa Efek Indonesia (BEI), situs resmi perseroan, dan situs resmi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI pada Selasa (9/5) mendatang.
"Pemegang saham perseroan yang berhak hadir atau diwakili dalam rapat yaitu pemegang saham yang namanya tercatat secara sah dalam daftar pemegang saham perseroan pada hari Senin, 8 Mei 2023 pukul 16.00 WIB," tulis Sekretaris Perusahaan HERO Iwan Nurdiansyah, dikutip (25/4).
Perseroan akan menyelenggarakan rapat secara fisik dan elektronik dengan menggunakan fasilitas Electronic General Meeting System KSEI (eASY.KSEI) yang disediakan oleh KSEI, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
"Perseroan sangat menghimbau kepada seluruh pemegang saham untuk memberikan kuasa melalui fasilitas eASY.KSEI," katanya.
Informasi detail terkait mekanisme pemberian kuasa, prosedur kehadiran dan prosedur lainnya terkait penyelenggaraan rapat akan disampaikan oleh perseroan dalam pemanggilan rapat.
Adapun HERO membukukan pendapatan bersih Rp 4,43 triliun pada sepanjang tahun lalu, naik 27,44% dibandingkan Rp 3,48 triliun pada tahun sebelumnya.
Melansir laporan keuangan perseroan, pendapatan kotor HERO tercatat senilai Rp 5,22 triliun. Namun, raihan pendapatan perseroan berkurang akibat potongan rabat Rp 783,62 miliar yang meningkat 54,52% pada akhir 2022 dari tahun sebelumnya Rp 507,13 miliar.
Pendapatan HERO dikontribusi dari pendapatan eceran Rp 4,76 triliun atau naik 29,8% dari Rp 3,66 triliun. Selain itu, terdapat pendapatan konsinyasi encapai Rp 567,54 miliar, meningkat 19,5% pada akhir dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Hero Supermarket pun berhasil mengantongi laba tahun berjalan Rp 59,11 miliar pada 2022, berbalik dari kerugian Rp 963,52 miliar pada tahun sebelumnya. Laba diraih meski beban pokok pendapatan perusahaan tercatat meningkat 31,51% dari Rp 1,96 triliun pada 2021 menjadi Rp 2,58 triliun.
