Kemenkeu Incar Crazy Rich RI yang Beli Rumah Mewah di Singapura
Keluarga kaya asal Indonesia dikabarkan membeli tiga rumah mewah di Singapura seharga 206,7 juta dolar Singapura atau setara Rp 2,3 triliun. Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo meminta Direktorat Jenderal Pajak untuk memastikan kepatuhan pembayaran pajak warga Indonesia tersebut.
"Biasanya hal seperti ini masuk skema AEoI, atau setidaknya DJP bisa melakukan EoI utk memastikan kita memperoleh informasi yang lebih detail," ujar Prastowo dalam akun Twitter-nya, Rabu (26/4).
AEoI atau The Automatic Exchange of Information adalah sistem pertukaran informasi yang dilakukan antar negara untuk kebutuhan perpajakan. Indonesia saat ini sudah memiliki kerja sama AEoI dengan sejumlah negara, termasuk dengan negara surga pajak Singapura.
Prastowo mengatakan membeli properti memang merupakan hak warga negara. Namun, menurut dia, kewajiban pajak juga harus ditunaikan dengan baik.
Media properti Singapura Mintinadi sebelumnya mengabarkan bahwa Cuscaden Peak Investments yang didukung Temasek Holdings telah menjual tiga rumah besar di Nassim Road Singapura seharga 206,7 juta dolar Singapura. Sumber Mintiandi di pasar mengidentifikasi pembeli sebagai keluarga kaya Indonesia.
Juru bicara Cuscaden Peak mengatakan, bungalow dua lantai yang terletak di 42, 42A dan 42B Nassim Road di Distrik 10 berpindah tangan seharga 4.500 dolar Singapura per kaki persegi, Pembelian tersebut membuat keluarga memiliki tiga petak Bungalow yang bersebelahand dengan luas total setidaknya 15.131 kaki persegi (1.406 meter persegi), dengan pertimbangan mencapai sekitar 69 juta dolar Singapura per rumah.
Harga jual ketiga bungalow tersebut 14% lebih rendah dibandingkan permintaan awal Cuscaden Peak yang mencapai 239 juta dolar Singapura pada September tahun lalu. Namun, harga ini menetapkan rekor tertinggi di antara barisan miliarder Singapura.
