ASEAN Serukan Upaya Dedolarisasi, Perlahan Mulai Tinggalkan Dolar

Abdul Azis Said
11 Mei 2023, 12:36
ASEAN, KTT ASEAN, dedolarisasi
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. Salah satu deklarasi para pemimpin ASEAN dari KTT ke-42 Labuan Bajo yakni terkait upaya mempercepat konektivitas sistem pembayaran regional dan promosi transaksi menggunakan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT).

Upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap mata uang dolar AS atau dedolarisasi makin ramai. Seruan  ini kembali bergema dari pertemuan kepala negara anggota ASEAN di KTT ke-42 di Labuan Bajo pekan ini.

Salah satu deklarasi para pemimpin ASEAN dari KTT ke-42 Labuan Bajo yakni terkait upaya mempercepat konektivitas sistem pembayaran regional dan promosi transaksi menggunakan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT).

Dalam dokumen deklarasi tersebut, para pemimpin negara ASEAN mendukung kerja sama lebih lanjut untuk mempromosikan LCT dan peran otoritas keuangan utnuk mengurangi kerentanan dari volatilitas eksternal.

 "Dengan ini menyatakan untuk mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas di kawasan dan mendukung pembentukan Gugus Tugas untuk menjajaki pengembangan suatu Kerangka Transaksi Mata Uang Lokal ASEAN," dikutip dari dokumen deklarasi tersebut, Kamis (11/5).

Para kepala negara juga menugaskan menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN untuk mengeksplorasi pengembangan kerangka LCT dengan asistensi dan koordinasi erat bersama badan-badan lainny.a. Para kepala negara mendekalrasikan kesiapan untuk berkolaborasi dengan pihak eksternal, organisasi internaisonal dan sektor swasta mempromosikan LCT.

Kerja sama ini bertujuan mendukung upaya untuk mengurangi kerentanan regional yang berasal dari volatilitas eksternal,  ketergantungan tinggi terhadap mata uang utama seperti dolar AS menimbulkan risiko bagi ekonomi dan keuangan negara-negara ASEAN saat situasi kebijakan moneter ketat seperti sekarang. 

Kerja sama mata uang lokal ini juga mempromosikan penciptaan biaya transaksi yang lebih efisien dan murah. Ini karena dengan kerja sama LCT, maka transaksi tidak perlu lagi menggunakan konversi dolar, tetapi bisa dilakukan langsung antar mata uang.

Bank Indonesia sebelumnya telah mengonfirmasi rencana pembentukan Satgas khusus LCT tersebut. Dody Budi Waluyo, yang pada awal April lalu masih menjabat Deputi BI, mengatakan Indonesia yang saat ini memegang keketuaan ASEAN fokus mendorong peningkatan kerja sama LCT di kawasan.

"Diharapkan, pada akhir Keketuaan Indonesia di ASEAN nanti, hal ini dapat terwujud disertai dengan berdirinya Task Force terkait yang akan mempercepat implementasinya (LCT)," kata Dody saat dikonfirmasi katadata.co.id belum lama ini (6/4).

BI mencatat kerja sama penggunaan mata uang lokal sudah dilakukan untuk transaksi dengan Malaysia, Thailand, Jepang, Cina dan Singapura. Terbaru, awal bulan ini, BI dan bank sentral Korea Selatan menandatangani MoU untuk menjajaki penggunaan mata uang lokal kedua negara. LCT ini untuk memfasilitasi transaksi perdagangan dan investasi.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...