Rupiah Jeblok ke 15.300/US$ Diterpa Berita Negatif dari AS hingga Cina
Nilai tukar rupiah anjlok ke level 15.300 per dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (14/8). Rupiah melemah seiring kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan sentimen negatif di pasar keuangan pagi ini.
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah 0,7% ke level 15.324 per dolar AS hingga pukul 10.00 WIB. Mayoritas mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia melemah 0,46%, baht Thailand 0,27%, yuan Cina 0,3%, peso Filipina 1,02%, won Korea Selatan 0,72%, dolar Taiwan 0,52%, dolar Singapura 0,25%, dan yen Jepang 0,01%. Hanya dolar Hong Kong yang berhasil menguat 0,03%.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan, rupiah hari ini akan melemah terhadap dolar AS seiring dengan naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS dan sentimen negatif di pasar keuangan pagi ini. Menguatnya imbal hasil obligasi AS sudah dipicu oleh penurunan peringkat utang AS, ditambah dengan data inflasi produsen AS di akhir pekan kemarin yang masih menunjukkan potensi kenaikan inflasi di AS.
"Beberapa berita yang memberikan sentimen negatif di pasar keuangan seperti berita potensi default perusahaan properti China yang tidak bisa membayar utang-utangnya, tembakan peringatan kapal perang Rusia terhadap kapal kargo yang berusaha masuk ke laut hitam yang bisa memicu gangguan suplai lagi, dan ekspektasi pelambatan ekonomi Cina" kata dia kepada Katadata.co.id.
Ia memperkirakan rupiah akan melemah ke posisi 15.250 per dolar AS dengan support di kisaran 15.200 per dolar AS.
Sementara itu, pengamat pasar uang Lukman Leong juga memperkirakan rupiah akan tertekan oleh dolar AS yang menguat setelah data inflasi produsen yang lebih kuat dari perkiraan pada Jumat (11/8). Ia memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang 15.150-15.300 per dolar AS.