Waspada Amoeba Pemakan Otak, Gejalanya Mirip Miningitis

Agustiyanti
29 Desember 2022, 09:31
amoeba pemakan otak, naegleria fowleri, infeksi, penyakit langka
Centers of Disease Control and Prevention
Penampakan naegleria fowleri. Tanda dan gejala infeksi amobea pemakan otak ini mirip dengan radang selaput otak atau meningitis.

Amoeba pemakan otak manusia atau naegleria fowleri menelan korban jiwa pertama kalinya di Korea Selatan pada Rabu (21/12). Kasus ini terjadi pada pria berusia 50 tahun yang berpergian selama empat bulan ke Thailand sebelum kembali ke Korsel pada 10 Desember 2021.

Mengutip Korea Times, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan kasus kematian tersebut pada Senin (26/12). 

Ini adalah kasus resmi pertama infeksi akibat naegleria fowleri di Korea Selatan. KDCA belum menemukan rute penularan yang tepat, tetapi mencatat bahwa berenang di air yang terkontaminasi atau membilas hidung dengan air yang tidak aman adalah penyebab utama infeksi.

Apa itu amoeba pemakan otak?

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, naegleria fowleri adalah amoeba atau organisme hidup bersel tunggal yang hidup di tanah dan air tawar yang hangat, seperti danau, sungai, dan mata air panas. Ini biasa disebut amoeba pemakan otak karena dapat menyebabkan infeksi otak.

Penyakit langka yang disebabkan amoeba dan menyerang sistem saraf pusat ini dinamakan Primary amebic meningoencephalitis (PAM). Hanya sekitar tiga orang di Amerika Serikat yang terinfeksi setiap tahun, tetapi infeksi ini berakibat fatal.  Dari 154 orang di Amerika Serikat yang tercatat mengalami infeksi amoeba pemakan otak sejak 1962 hingga 2021, hanya empat orang yang berhasil selamat. 

Bagaimana amoeba ini menginfeksi dan seperti apa gejalanya?

Tanda dan gejala infeksi naegleria fowleri mirip dengan meningitis yang disebabkan oleh bakteri. Orang menjadi terinfeksi ketika air yang mengandung naegleria fowleri memasuki hidung dan amoeba bermigrasi ke otak di sepanjang saraf penciuman. Orang tidak terinfeksi karena meminum air yang terkontaminasi.

Gejala dapat terlihat selama 1 hingga 12 hari (median 5 hari) setelah berenang atau amoeba measuki hidung. Orang yang terinfeksi juga dapat meninggal dunia selama 1 sampai 18 hari (median 5 hari) setelah gejala dimulai. PAM sulit dideteksi karena penyakit berkembang dengan cepat sehingga diagnosis terkadang muncul setelah pasien meninggal. 

Tanda dan gejala yang muncul pada tahap pertama atau awal mirip dengan flu, yakni sakit kepala bagian depan yang parah, demam, mual, dan muntah. Gejala dapat berkembang dengan cepat ke tahap kedua, mulai leher kaku, kejang, status mental yang berubah, halusinasi, dan koma. 

Penyakit ini umumnya berakibat fatal. Di antara kasus-kasus yang terdokumentasi dengan baik, hanya ada lima orang yang selamat di Amerika Utara, empat orang di Amerika Serikat pada 1978, 2013, dan 2016,  dan satu orang di Meksiko pada 2003.

Bagaimana pengobatannya?

Pada kasus kesembuhan pertama di AS, kondisi korban secara bertahap membaik selama satu bulan rawat inap. Satu-satunya efek samping pengobatan yang dilaporkan adalah penurunan sensasi di kaki selama dua bulan setelah keluar dari rumah sakit, yang berangsur-angsur membaik. Pasien juga tidak lagi  memiliki naegleria fowleri setelah 3 hari menjalani perawatan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement